Suatu saat, Budi dan pacarnya Fitri akan pergi ke sebuah acara di rumah teman Budi. Di tengah jalan, hujan tiba-tiba turun dengan lebatnya.
Budi pun mengarahkan sepeda motornya mencari tempat berteduh. Lalu ia berhenti di depan sebuah kios beratapkan seng.
Ada beberapa orang yang ternyata berteduh di tempat itu. Dua ibu-ibu, satu lelaki tua, dan dua gadis belia. Akhirnya, Budi dan Fitri terpaksa ikut berdesak-desakan.
Hujan pun reda. Karena takut terlambat di tempat acara, Budi pun buru-buru menarik tangan Fitri untuk kembali naik ke sepeda motornya.
Tapi ia mendengar suara cukup keras. "Mas! Kok saya ditarik? Salah orang lho. Pacar Mas itu tertinggal," ujar seorang ibu yang tangannya dipegang Budi.
Budi menoleh ke belakang dan terkejut. Ternyata tangan yang ia tarik bukan tangan pacarnya. Tapi tangan seorang ibu.
"Alamak...!!! Kok bisa salah tarik tangan pacarnya, Mas," kata si lelaki tua.
Mendengar itu, semua yang berteduh di sana pun tertawa. Termasuk Fitri, pacarnya. Sementara Budi hanya bisa tersenyum untuk menutupi rasa malunya.(ilo)