Pesan Penyintas Covid-19 Agar Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

Advertorial | Sabtu, 28 November 2020 - 17:17 WIB

Pesan Penyintas Covid-19 Agar Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Prof dr.l Hasbullah Thabrany, MPH DrPH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, ST (penyintas Covid-19) dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis (26/11/2020).(IST)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat di mana dan kapanpun menjadi sebuah keharusan di masa pandemi ini. Jika ada merasakan penyakit yang terindikasi diserang virus corona, sedapat mungkin segera periksakan dan jangan menunggu parah terlebih dahulu. Pesan ini diungkapkan langsung oleh seorang penyintas Covid-19 di tanah air.

Pertengahan Agustus lalu, Icha Atmadi beserta suami dan ayahnya dinyatakan positif Covid-19. Ayahnya mengalami gejala Covid-19 yang terbilang berat sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sementara Icha dan suaminya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Informasi ini dijelskan Icha dengan gamblang dalam dialog produktif dengan tema Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi pada Kamis (26/11/2020) lalu yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Sampai dinyatakan sembuh, perlu waktu hampir satu bulan buat saya dan suami melakukan isolasi mandiri. Sedangkan ayah harus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan dan total 45 hari sampai dinyatakan sembuh,” tutur Icha. 

Diakuinya, penderitaan yang dialami tidak hanya fisik tapi juga secara psikis. Persoalan bertambah dengan biaya pengobatan Covid-19 yang terbilang tidak murah. 

“Jika dihitung-hitung, biaya perawatan ayah selama di rumah sakit bisa menyentuh angka Rp100 juta,” ujar Icha. 

Namun, Icha merasa cukup beruntung biaya perawatan ayahnya di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah setempat sangat bertanggung jawab setelah dia melaporkan ke RT/RW terkait kondisi yang dialaminya dan keluarganya.

Icha tidak menyangka akan terkena Covid-19 karena dia dan keluarganya termasuk yang protektif dan disiplin melakukan protokol kesehatan. 

“Namun kami pun masih bisa kena. Pengalaman ini membawa kami pada titik terendah yang membuat kami jadi intropeksi diri dalam menjaga hati dan fisik, yang ringan saja mengerikan apalagi sampai gejala berat,” terangnya.

Kini, protokol kesehatan lebih ketat dilakukan di keluarga Icha dan telah menjadi gaya hidup. Icha berharap pengalaman ini tidak dialami oleh orang lain.

“Tolong jaga kesehatan karena kalau sudah sakit itu lebih susah lagi perjuangannya. Lakukan protokol kesehatan. Untuk yang mulai merasa ada gejala tolong segera periksa karena cepat atau lambatnya pemeriksaan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Jangan tunggu parah,” pesannya di akhir cerita.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook