PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Usulan pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station) di 21 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sebagai wilayah blankspot dan sinyal lemah mendapat respon positif dari Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI) Tahun 2024.
Hal itu dibuktikan, empat kabupaten di Indonesia, salah satunya Dinas Kominfo Kabupaten Rohul diundang mengikuti rapat asistensi pengajuan wilayah blankspot dan sinyal lemah oleh Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo Republik Indonesia 27-28 Oktober mendatang di Harris Hotel Sentul, Bogor.
Selain Dinas Kominfo Rohul, ada 3 kabupaten lain, yakni Diskominfo Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Simeulue, Kabupaten Barru beserta Kepala Bidang dan staff terkait.
’’Syukur Alhamdulilah, usulan 21 desa blanskpot dan sinyal lemah yang disampaikan langsung Pemkab Rohul melalui Menteri Kominfo beberapa bulan lalu, ditindaklanjuti oleh Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo RI. Dengan mengundang Kadis Kominfo Rohul dan Kabid untuk mengikuti rapat asistensi pengajuan wilayah blankspot dan sinyal lemah di Bogor,’’ ungkap Kadis Kominfo Rohul H Syofwan SSos didampingi Kabid IKP Diskominfo Rohul Rudy Fadrial SSos MSi kepada Riau Pos, Rabu (25/10) di ruang kerjanya.
Diakuinya, selain menyampaikan langsung usulan proposal pengajuan pembangunan BTS untuk 21 desa blankspot dan sinyal lemah, pihaknya telah melengkapi seluruh data yang diminta dengan menginput kedalam aplikasi https://signal.kominfo.go.id.
Dari kelengkapan data yang telah di input Kabupaten Rohul ke dalam sistim aplikasi itu, telah sesuai yang diminta oleh Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo RI.
Mantan Kadisparbud Rohul itu berharap, Kemenkominfo RI dapat merealisasikan aspirasi masyarakat dan pemerintah desa, terutama 21 desa di Rohul yang wilayahnya blankspot dan sinyal lemah.(epp)
