ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) - USULAN pembangunan menara BTS (base transceiver station) di 21 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang masuk sebagai wilayah blankspot dan lemah sinyal jaringan telekomunikasi telah di-input datanya ke dalam aplikasi https://signal.kominfo.go.id.

Diketahui, usulan pembangunan menara BTS dalam bentuk proposal hardcopy yang disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul melalui Dinas Kominfo kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam kunjungan kerja di Kecamatan Bathin Solapan, Kebupaten Bengkalis pada Agustus lalu dinyatakan lengkap.

Hal ini dilakukan setelah Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo Republik Indonesia melakukan asistensi terhadap pengajuan wilayah blankspot dan lemah signal dari pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.

’’Syukur alhamdulillah, kelengkapan data yang telah di-input Kabupaten Rohul ke dalam sistim aplikasi telah sesuai dengan yang diminta oleh Direktorat Telekomunikasi Kemenkominfo RI alias lengkap. Informasi itu diketahui dari rapat asistensi pengajuan menara BTS di wilayah blankspot dan lemah sinyal oleh Kemenkominfo RI,’’ ungkap Kadis Kominfo Rohul H Syofwan SSos melalui Kabid IKP Diskominfo Rohul Rudy Fadrial SSos MSi, Jumat (15/9) petang.

Menurutnya, dari puluhan kabupaten/kota yang mengajukan pembangunan menara BTS ke Kemenkominfo RI, masih banyak yang belum meng-input data ke dalam sistem aplikasi dengan tepat. Untuk Kabupaten Rohul sendiri sudah tepat dan lengkap.

‘’Tindak lanjut dari rapat asistensi, akan dilakukan survei atau kunjungan ke 21 desa blankspot dan lemah sinyal oleh pemerintah daerah melalui Diskominfo Rohul dan pemerintah desa setempat,’’ katanya.

Rudy mengatakan dalam merealisasikan pembangunan menara BTS di 21 blankspot dan lemah sinyal di Kabupaten Rohul, sangat diharapkan dukungan dari kepala desa untuk mempersiapkan lokasi tanah untuk pembangunan menara telekomunikasi yang akan dibangun Kemenkominfo RI.(adv)