Untuk umara di daerah adalah eksekutif dan legislatif (Pemko dan DPRD). Ini merupakan satu badan namun dua kepala. Dan ini mestilah kompak juga harus mampu bekerja sama dengan para ulama. Lalu ulama juga ikut berpartisipasi dalam membangun begitu juga umat.
Firdaus juga menyinggung soal revisi RPJMD yang terjadi pro-kontra di internal DPRD Kota Pekanbaru. Ditegaskannya, tidak ada masalah tapi hanya ada proses administrasi yang mesti diteliti dan diperbaiki. “Sebagaimana juga disampaikan oleh Pak Gubernur Riau, sesungguhnya RPJMD tidak ada masalah,” tegasnya.
Untuk RPJMD di daerah mesti bersinergi, tidak hanya Pekanbaru, tapi juga bersinergi dengan Provinsi Riau juga dengan pusat, bahkan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Jadi potensi yang ada di kawasan Metropolitan Pekanbaru, diibaratkan satu batang lidi dengan sapu.
“Kalau Pekanbaru saja, tidak akan bisa sukses untuk membangun. Tapi bila didukung oleh Pemda Siak, Kampar dan Pelalawan serta didukung oleh Gubernur Riau ini diibaratkan sapu, maka jangan kan satu helai daun, onggokan batu saja bisa disingkirkan. Inilah proses pembangunan metropolitan Pekansikawan dalam RPJMD,” terangnya.
Dalam sambutannya juga Wali Kota Pekanbaru ini juga menyampaikan, bahwa ada sejumlah kegiatan saat ini yang tidak bisa dicapai karena Covid-19. “Maka itulah gunanya dilakukan revisi RPJMD. Ini untuk menyelaraskan dan untuk menyesuaikan perencanaan di kota, provinsi dan pusat serta kondisi hari ini,’’ ujarnya.
Sinergi Pemko dengan DPRD Pekanbaru
Sementara itu, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani SIP juga mengakui, bahwa di masa kepemimpinan Firdaus-Ayat saat ini, perkembangan Kota Pekanbaru sangat maju. Penataan kotanya juga sangat baik. Hal ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat Pekanbaru.
Politisi PKS ini berharap, di sisa masa jabatan mereka, Kota Pekanbaru akan lebih maju lagi, dengan harapan visi dan misi yang belum terselesaikan dapat diselesaikan sampai akhir masa jabatannya.
Kemudian Hamdani juga mengharapkan, sinergitas antara eksekutif dan legislatif dapat lebih baik lagi sehingga pembangunan yang diharapkan masyarakat Pekanbaru dapat terwujudkan seperti yang dicita-citakan.
Pengamanan Ketat dan Pameran Foto
Perayaan HUT ke-236 Kota Pekanbaru di gedung DPRD Pekanbaru berlangsung sukses. Meski dilaksanakan secara sederhana, namun terkesan mewah dan tetap memberlakukan protokol kesehatan. Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru, bekerja sama dengan pihak kepolisian, Satpol PP memperketat pengamanan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Alhamdulillah sukses sampai selesai tanpa ada halangan. Terima kasih kepada semua pihak, terutama Pak Gubernur Riau, Pak Wali Kota serta unsur forkopimda lainnya. Terima kasih juga kepada semua panitia yang terlibat,” sebut Plt Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru Badria Rikasari MSi, kemarin.
Meski dalam suasana new normal, pelaksanaan sidang paripurna dapat dilaksanakan dengan khitmad. Apalagi mengusung konsep Melayu modern sehingga terlihat suasananya berbeda. Pajangan papan bunga sudah terlihat menghiasi Jalan Sudirman menuju pintu masuk DPRD Kota Pekanbaru. Di pintu masuk itu dibuat gapura yang dihiasi bunga-bunga menunjukkan kesan asri.
Bahkan semua undangan yang masuk gedung, wajib difoto dengan latar belakang tulisan HUT ke-236 Kota Pekanbaru serta dicek suhu tubuh dan memakai masker sebelum masuk ke ruangan acara. Di dalam gedung, panitia acara juga memajang foto Pekanbaru dari masa ke masa, dipajang juga foto wali kota pertama hingga wali kota saat ini. Ini dimaksud menjadi daya tarik bagi tamu-tamu undangan untuk mengingat-ingat Pekanbaru tempo dulu.(adv/gus)