PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang rutin terbakar dari tahun ke tahun. Terhadap lokasi-lokasi ini ditetapkan titik kuat, yakni tempat terdekat yang akan ditempatkan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC).
Meski tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2017 ini beberapa lokasi di Provinsi Riau terpantau terdapat titik api karhutla. Dari pantauan yang dilakukan Satgas Darat, beberapa lokasi yang terbakar merupakan area yang tahun sebelumnya juga pernah terbakar, seperti di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 031/Wirabima Kolonel CZI I Nyoman Parwata, Rabu (16/8) mengatakan, Satgas Karhutla sudah menentukan konsep dalam penanganan karhutla. ‘’Kita buat peta terhadap lokasi yang pernah terbakar tahun-tahun sebelumnya. Hasil pemetaan itu kita overlay,’’ ucapnya.
Overlay adalah menampilkan data grafis peta di atas grafis peta yang lain. Overlay ini akan menampilkan data dari peta yang digabung. ‘’Ditemukan ada beberapa titik kecenderungan sering terbakar. Dari kencenderungan ini dilakukan antisipasi supaya tidak terjadi lagi kebakaran,’’ jelasnya.
Untuk penanggulangan karhutla, Satgas sendiri ada dari provinsi, sub satgas di kabupaten, sektor di kecamatan, dan sub sektor di desa. ‘’Desa itu kan luas, satu desa itu sampai beberapa hektare. Kalau kita tempatkan pos kita di balai desa menuju ke lokasi yang sulit dicapai, pasti memerlukan waktu yang panjang,’’ ucapnya memaparkan kendala yang berpotensi di hadapi.
Sebagai antisipasi di seluruh Provinsi Riau dibentuknya dan ditentukan titik kuat, yakni titik pantau terdekat ke lokasi karhutla. ‘’Itu titik yang terdekat ke lokasi. Itu PPRC ditempatkan, bergabung TNI, Polri, Manggala Agni dan BPBD. Mereka itu siaga. Mereka itu yang rutin patroli, mengatasi dua atau tiga titik terbakar,’’ jelasnya.
Saat ditanya di mana saja penempatan PPRC pada titik kuat yang ditentukan, Kasrem menyebut hampir merata di seluruh Riau. ‘’Di Inhu ada, Bengkalis ada, Kampar ada, semua kabutapen ada. Yang paling banyak itu di Meranti dan Rohil. Treutama dilahan gambut,’’ tutupnya.(ali)