KATA bijak mengatakan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena ibarat rumah, sejarah merupakan pondasi tempat rumah berpijak.
Jika dibawakan kepada suatu daerah, maka sejarah merupakan dasar cita-cita semangat dan sasaran serta tujuan suatu daerah akan dibawa kearah mana oleh generasi penerusnya.
Selain itu, budaya lokal dimana daerah itu, merupakan suatu tuntunan pedoman dan etika moral sebagai cerminan ciri khas masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Mengacu kepada eksistensi dari sejarah dan budaya itu, maka dalam melaksanakan tugas menghormati terhadap pelaku sejarah dari sutu daerah dan menyesuaikan dirinya dengan budaya setempat.
Berkaitan dengan sejarah, dimomen Hari Jadi ke-20 Kabupaten Rohul, 12 Oktober 2019, Pemerintah Kabupaten Rohul dibawah kepemimpinan H Sukiman sebagai Bupati Rohul yang berlatar belakang militer dan seorang patriot, mengingatkan bahwasanya sejarah tidak boleh di lupakan.
Dalam konteks Kabupaten Rohul, maka tidak berlebihan kiranya seluruh elemen masyarakat, untuk kembali mengingat tokoh tokoh yang berjasa terhadap berdirinya Kabupaten Rohul. Karena mereka telah berjuang dan berjasa sehingga kita sekarang mempunyai kabupaten yang otonom dan berdiri sendiri.
Dengan tujuan, untuk memberikan informasi kepada generasi sekarang dan yang akan datang khususnya warga yang berada di Kabupaten Rohul. Untuk diketahui, bila buka sejarah, nama Rokan telah ada sejak 7 abad yang lalu.
Ditandai dengan berdirinya Kerajaan Rokan pada abad ke 13 dengan pusat kerajaan berada di Kota Lama. Rokan adalah nama sebuah sungai yang membelah Pulau Sumatera dibagian tengah, bermuara kebagian Utara Pulau tersebut (Selat Melaka).