Kepada petugas yang sudah pernah bertugas, diharapkan bisa menjadi leader atau contoh bagi teman-teman lainnya. ’’Memberikan contoh yang baik bagi petugas yang baru bertugas tahun ini,’’ katanya.
Dia juga menuturkan bahwa Kemenag memiliki instrumen untuk memonitor kinerja petugas haji. Nizar mengatakan berbekal instrumen tersebut, ada petugas haji tahun lalu yang dipanggil kembali tahun ini. Sebab petugas ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Kepada para petugas diharapkan melayani jamaah sebaik-baiknya. Misalnya ketika ada jamaah bertanya, dijawab dengan baik.
’’Jangan menjawab tanpa melihat jamaah tersebut. Jangan terpancing emosi dalam melayani,’’ jelasnya.
Nizar juga mengatakan Direktorat Pembinaan Haji juga sudah membuat aturan baru bagi petugas haji. Ketika puncak haji, tidak ada lagi petugas daker. Seluruhnya saling memberikan dukungan saat masa arafah, mudzalifah, dan mina (Armuzna). Kemudian ada sejumlah personel petugas yang tidak diperbolehkan berhaji ketika puncak masa haji.
’’Jika semua (petugas, red) berhaji, siapa yang melayani,’’ katanya. Khusus untuk personel konsultan dan pembimbing ibadah (bimbad) ketentuannya harus berhaji. Nizar juga mengingatkan setiap hari petugas wajib menggunakan seragam. Bahkan pada saat musim krusial, wajib mengenakan rompo petugas haji. Supaya memudahkan bagi para jamaah yang mengalami kendala untuk menemukan petugas.
Menginap Semalam, Besok Terbang ke Madinah
Sementara itu JCH Pekanbaru yang pertama masuk asrama haji Embarkasi Antara Riau, hari ini (5/7). Jamaah kelompok terbang (kloter) pertama Riau tersebut akan berkumpul di kantor Kemenag Pekanbaru. Setidaknya ada sebanyak 10 kelompok yang berkumpul di halaman komplek kantor Kemenag Kota Pekanbaru sebelum masuk asrama haji. Kelompok pertama dijadwalkan tiba di lokasi sekitar pukul 07.00. Kemudian disusul kelompok jamaah lainnya sampai tuntas 10 kelompok untuk satu hari itu.
Setelah sampai di kantor Kemenag Pekanbaru tersebut, jamaah harus menyerahkan koper haji yang dibawa jamaah. Petugas haji di kantor Kemenag Pekanbaru yang bakal menerima setiap koper milik jamaah tersebut.
“Jadi koper kemudian diserahkam dari jamaah ke petugas. Selanjutnya petugas yang akan membawa koper itu ke cargo bandara SSK,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah Kemenag Pekanbaru, Drs H Dahlan MA kepada Riau Pos kemarin.
Jamaah kloter pertama Riau tersebut berjumlah sebanyak 442 orang jamaah. Kloter penuh tersebut akan masuk asrama. Kelompok pertama masuk sekitar pukul 09.00 wib.
Disusul jamaah lainnya. Jamaah kelompok terakhir masuk asrama sekitar pukul 14.00. Setelah menginap beberapa jam di asrama, Sabtu (6/6) jamaah diberangkatkan ke Batam melalui bandara SSK Pekanbaru dan dijadwalkan pada pukul 10.00 wib jamaah ini diterbangkan menuju ke Madinah.
Sementara untuk keluarga jamaah hanya bisa mengantar jamaah hingga pintu keluar gerbang asrama haji. Pembatasan tersebut memang telah menjadi ketentuan pihak terkait. Demi kenyamanan jamaah. Sementara untuk petugas PPIH dan KBIH yang punya ID card dipersiahkan masuk asrama haji.(lyn/wan/jpg/ilo/ted)
Laporan JPG, Jakarta
