KPU Diminta Undang Tenaga Honorer pada Debat Capres Tahap Ketiga

Advertorial | Kamis, 21 Februari 2019 - 20:16 WIB

KPU Diminta Undang Tenaga Honorer pada Debat Capres Tahap Ketiga
Aksi unjuk rasa tenaga honorer menuntut diangkat menjadi CPNS.

“Saya berharap debat ketiga nanti steril dari keriuhan para pendukung. Kami yang menonton debat lewat televisi terganggu. Saya rasa kedua paslon yang berada di atas panggung juga terganggu," ungkap Fahira.

Dia menjelaskan, KPU bisa fasilitasi para pendukung nonton bareng di luar arena debat. Silakan saja mereka mau sahut-sahutan asal jangan di dalam arena debat.

"Kami rakyat Indonesia yang paling berkepentingan menyaksikan debat ini, bukan tim sukses,” ungkap Fahira.

Menurut Fahira, yang paling berkepentingan menonton langsung atau diundang dalam forum debat, itu adalah perwakilan kelompok masyarakat, serta mereka yang sehari-hari bergelut di bidang-bidang yang menjadi tema perdebatan. Namun, dia menilai selama dua kali debat berlangsung ruangan didominasi pendukung kedua paslon.

Menurut Fahira, mungkin pada dua debat sebelumnya sudah diundang, tetapi jumlahnya terlalu sedikit. Karena itu, pada debat selanjutnya harus diundang lebih banyak akademisi, aktivis dan pegiat pendidikan, kesehatan dan organisasi yang selama ini memberikan advokasi terhadap tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri.

“Undang BEM se-Indonesia. Undang siswa dan mahasiswa berprestasi. Undang dokter dan tenaga kesehatan yang mengabdi di pulau terpencil. Undang para pelaku UMKM yang sudah membuka banyak lapangan kerja. Undang para pegiat literasi, dan lainnya," katanya.

Dia meminta fasilitasi mereka agar dapat langsung melihat calon pemimpinnya memaparkan gagasannya. Mereka-mereka ini yang harus memenuhi ruang debat. "Mereka ini yang harus ditatap matanya oleh capres dan cawapres, bukan tim sukses dan pendukung,” pungkasnya.(boy/jpnnjpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook