KPU Diminta Undang Tenaga Honorer pada Debat Capres Tahap Ketiga

Advertorial | Kamis, 21 Februari 2019 - 20:16 WIB

KPU Diminta Undang Tenaga Honorer pada Debat Capres Tahap Ketiga
Aksi unjuk rasa tenaga honorer menuntut diangkat menjadi CPNS.

JAKARTA (RIAUPOS.CO)---- - Anggota DPD RI Fahira Idris meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih banyak mengundang perwakilan organisasi guru dan guru honorer, tenaga kesehatan, serikat pekerja dan mereka-mereka yang concern dalam kegiatan sosial dan budaya pada debat capres tahap ketiga.

“Pada debat capres ketiga nanti, jumlah tim sukses yang boleh barada di dalam ruangan dibatasi. Audiens harus didominasi masyarakat yang concern terhadap isu yang diangkat saat debat ketiga yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya,” kata Fahira Idris dalam keterangan persnya, Rabu (20/2).

Fahira juga meminta KPU bersama Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melakukan evaluasi debat kedua Pilpres 2019. Evaluasi itu sekaligus mempersiapkan debat berikutnya.

Fahira juga berharap supaya pada debat ketiga nanti arena steril dari keberisikan para pendukung kedua pasang calon.

Senator DKI Jakarta ini mengungkapkan, beberapa hari seusai debat kedua, beredar video keriuhan dan saling sahut bahkan saling ejek antarpendukung paslon 01 dan 02 di sela-sela waktu jeda.

Bahkan, saat debat sedang berlangsung, masyarakat melalui tayangan televisi mendengar dengan jelas beberapa kali terjadi suara keriuhan para pendukung pada saat paslon sedang memaparkan pandangannya.

Menurut Fahira, suasana tidak kondusif seperti ini sangat disayangkan. Karena itu, kata dia, KPU harus memastikan tidak lagi terulang pada debat pilpres ketiga 17 Maret 2019.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook