PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri Rapat kordinasi nasional (Rakornas) Karhutla 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020. Tidak hanya Gubri, termasuk juga para bupati, danrem, dandim, kapolda, kapolres hingga kepala BPBD dari berbagai daerah.
Dalam rakornas itu, Presiden Jokowi mengumpulkan para kepala daerah dari daerah-daerah yang selama ini rawan karhutla. Presiden Jokowi menegaskan bahwa karhutla 99 persen terjadi karena ulah manusia. Sementara 80 persen lahan yang sudah terbakar setelah itu menjadi kebun.
"Karena land clearing yang paling murah itu ya membakar. Makanya reward dan punishment harus ditegakkan. Siapapun pemiliknya," tegas Presiden.
Presiden menyebut bahwa aturan dalam karhutla belum berubah. Jika di suatu daerah terjadi kebakaran, lalu membesar, tidak bisa dikendalikan, maka Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, hingga Kapolres siap-siap untuk dicopot.
"Aturannya masih seperti dulu. Kalau ada api, lalu membesar, saya akan tanya, sudah dicopot belum," tegas Presiden dengan nada serius.
Sementaraitu, Gubri Syamsuar usai Rakornas Karhutla menyampaikan bahwa pekan depan rencananya pihaknya akan menetapkan status siaga darurat karhutla. Hal itu dilakukan agar Riau dapat bantuan dari pemerintah pusat.