PADANG (RPG NEWSROOM) – Malang tak dapat ditolak. Seorang mahasiswi di Padang yang sedang menunggu diwisuda, harus meregang nyawa ketika ikut terbakar bersama rumah kosnya, Kamis (10/3) dinihari. Ia tewas bersama rekan sekamar di kos-kosannya itu.
Jasad korban yang hangus pada kebakaran di kawasan Ujung Pandan Kecamatan Padang Barat itu sulit dikenali. Namun dari benda berharga milik korban yang melekat di jasadnya, korban dikenali oleh keluarganya.
Dari petunjuk berupa cincin dan gelang kaki itu, korban dikenali sebagai Rani Anggela, 23 tahun. ”Gelang dan cincin itu milik uni. Hanya itu yang bisa dikenali dari uni, anggota badannya sudah tidak bisa dikenali lagi,” ungkap adik kandungnya Syolfi Hendri.
Menurutnya, korban mengenakan cincindi jari manis tangan kiri dan gelang kaki yang dikenakannya di kaki kiri. ”Setelah kami periksa, benar ternyata itu jenazah uni,” kata Syolfi Hendri saat dijumpai di RS Bhayangkara Polda Sumbar.
Kebakaran rumah kos yang menewaskan Rani Anggela, 23, Kamis (10/3) dini hari lalu itu, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Apalagi, anak sulung dari empat bersaudara warga Koto Tangah, Lubuk Sikaping, Pasaman Timur itu sempat disuruh pindah kos oleh orang tuanya dari Jalan Ujung Pandan No 164 G, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat.
Menurut Syolfi Hendri, orang tua mereka telah meminta kakak tertuanya itu untuk fokus pada wisuda dan meninggalkan pekerjaannya di toko peralatan jahit di Plaza Andalas (PA). ”Uni sekarang sudah semester VIII di STKIP PGRI dan mau wisuda. Ayah sudah suruh uni pindah kos, tapi ia menolak karena ingin mencari biaya wisuda,” katanya.
Rani, anak dari pasangan Ilham (45) dan Asnibar (43) ini merupakan sosok periang. Menurut Syolfi, Rani terakhir kali pulang ke kampung belum lama ini. ”Uni terakhir pulang satu bulan yang lalu saat saya sakit dan renacananya akan pulang lagi kalau sudah wisuda,” ungkapnya.
Menurutnya, Rani sudah bekerja selama satu tahun di Plaza Andalas, dari hasil keringatnya ia bisa membiayai hidup selama di Padang. Jenazah mahasiswi Sosiologi STKIP PGRI Padang ini dimakamkan di kampung halamannya.