BATAM (RIAUPOS.CO) - Pasca kericuhan saat unjuk rasa penolakan relokasi warga Rempang, kondisi kantor BP Batam dan Gedung LAM Batam belum pulih. Di depan kantor BP Batam masih terlihat batu, kayu, dan kerusakan pagar yang ditutupi sementara menggunakan banner atau spanduk.
Pecahan kaca juga masih terlihat berserakan di sekitar lokasi kejadian kericuhan.
Sementara aktivitas pegawai BP Batam berjalan seperti biasa. Begitu juga dengan kantor Bank Mandiri yang sempat tutup beroperasi saat kejadian kericuhan terjadi.
Beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Seperti rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan juga pecah.
Pengamanan juga masih dilakukan oleh sejumlah pegawai Ditpam BP Batam di sekitar kantor dan pintu masuk. Terlihat juga beberapa Brimob tampak mengecek kerusakan kantor BP Batam.
“Kami semalam langsung tutup pakai rolling door. Jadi tak ada yang rusak. Hanya tulisan Mandiri itu saja yang mau copot,” ujar Sekuriti Bank Mandiri BP Batam, Gepeng, Selasa (12/9/2023).
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat meninjau lokasi kerusuhan usai kejadian mengatakan terkait kerugian yang ditimbulkan akibat unjuk rasa bukan menjadi persoalan.
“Bukan masalah soal kerugian. Saya lagi bersedih,” singkatnya saat dijumpai di depan Kantor BP Batam.
Rudi meminta kepada pegawai BP Batam untuk segera membersihkan pedestrian yang sering dilalui dari batu yang berserakan. Batu diambil dari saluran air yang ada di dekat Kantor BP Batam.
“Tugaskan semua untuk membersihkan ini (lokasi dekat Hotel Haris, red),” pintanya.
Sementara itu, di Gedung LAM Batam pecahan kaca masih terlihat di gedung tersebut. Meskipun begitu, aktivitas pegawai di kantor kembali normal.
Beberapa bagian dari gedung yang terbuat dari kaca mengalami kerusakan. Kaca pecah di beberapa bagian, akibat kericuhan yang terjadi Senin (11/9) lalu.
Sumber: Batampos.jawapos.com
Editor: Eka G Putra