LIMAPULUH KOTA (RIAUPOS.CO) -- Angin kencang sejak Sabtu (3/4) hingga Ahad(4/4), menerjang Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Akibatnya, ratusan pohon tumbang dan menimpa sejumlah rumah, serta kabel listrik.
Peristiwa angin kencang hampir rata terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Tidak ada korban jiwa dalam musibah angin kencang, hingga saat ini, kerugian masih didata masing-masing nagari.
"Peristiwa angin kencang hampir merata terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, sejumlah rumah tertimpa, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Joni Amir bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL), Rahmadinol, Ahad (4/4).
Wali Nagari Tanjuanggadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Rilson dalam akun media sosial Nagari Tanjuanggadang melaporkan, bencana alam disebabkan oleh angin yang cukup kencang sehingga menyebabkan 7 buah rumah mengalami kerusakan di daerahnya. Kemudian, di Nagari Tanjuanggadang kebali dilaporkan bencana angin kencang hingga menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.
"Beruntung tidak ada korban jiwa. Hingga saat ini, kerugian masih sedang dalam pendataan," ucap Walnag Tanjuanggadang, Rilson.
Bencana angin kencang juga menimpa, Nagari Koto Tangah Batu Ampa, Kecamatan Akabiluru. Sejumlah rumah warga di Jorong Seberang Parit dan Tambunijuak, Nagari Koto Tangah Batu Ampa. "Alhamdulillah laporan dari Kepala Jorong, sudah diteruskan Camat Akabiluru, Khris La Deva. BPBD Limapuluh Kota sudah datang membantu kelokasi terdampak," ucap Walnag Koto Tangah Batu, Ampa Syamsul Akmal, Kamis (1/4).
Pemerintah Nagari, Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padangpanjang (Sitapa), Kecamatan Luak juga melaporkan ratusan pohon pinus tumbang dan puluhan pohon lainnya juga ambruk hingga menimpa rumah dan kabel listrik.
"Beberapa rumah warga ada yang rusak tertimpa pohon. Cuaca ekstrim dan angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah. Kita mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Bagi masyarakat yang rumahnya ada kemungkinan pohon tumbang untuk bisa mengantisipasi lebih awal," ucap Walnag Sitapa, Nofrizal.
Sementara di Kota Payakumbuh seperti dirilis Humas Pemko, Kamis (1/4), anging kencang mengakibatkan beberapa pohon tumbang menimpa rumah warga, jaringan listrik, hingga melintang ke jalan dan infrastruktur publik lainnya. Tak hanya itu, ada juga baliho yang rusak akibat diterjang angin berkecepatan tinggi semalam.
Hingga Kamis (1/4) pagi, media memperoleh info dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) sekaligus Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh, An Denitral yang menyampaikan data sementara pohon tumbang di berbagai lokasi yang tersebar di Payakumbuh.
"Data sementara bencana pohon tumbang di Kota Payakumbuh hingga Kamis Pukul 10.30 WIB, diperkirakan lebih dari 20 titik," kata An Denitral didampingi Kabid Rehab Rekon Hermanto.
Daerah terdampak angin kencang di Payakumbuh seperti Labuahbaru, Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, di belakang SDN 21 Payakumbuh. Kemudian di dekat SD Balaipanjang, Payakumbuh Selatan, Tanjunganau, RT1 RW1. Selanjutnya, Kelurahan Balaitongah, jalan menuju SD Subarang Batuang, dekat lapangan bola, jalan Bypass Talawi. Kemudian Kelurahan Padangsikabu, Jalan Seruni, Kelurahan Padang Tinggi Piliang dekat Musalla Almarhamah, Kototangah, dekat Qoriah Afrika, Padang Tinggi Piliang, depan kantor Lurah lama Padang Tinggi Piliang.
Sejumlah titik lainnya, Balai Jariang, Payakumbuh Utara, Jalan Perkutut, Kapalo Koto Ampangan, dekat pabrik tahu. Dekat Kantor KUA Kecamatan Payakumbuh Timur. Dekat STTP, Sawah Padang Aua Kuniang, Payakumbuh Selatan, Simpang Tiga Sawah Padang Aua Kuniang, Payakumbuh Selatan. Tidak luput, kolam renang Ngalau Indah Jalan M Syafei, rumah gadang Kelurahan Talang.
An Denitral juga menjelaskan pihaknya berkomunikasi di grup Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama petugas PLN, PUPR, Dishub, Dinas LH, dan stakeholder lainnya untuk mengatasi banyaknya pohon tumbang, sementara itu dengan keterbatasan alat dan petugas dibagi menjadi beberapa tim, mereka harus berjibaku di lapangan.
"Doakan kami bisa mengatasi dengan jumlah personel yang terbatas, kami juga mengapresiasi bantuan dari warga setempat yang ikut bergotong royong melakukan eksekusi pembersihan kepada pohon tumbang," ujarnya.
An Denitra juga menyampaikan perlu sinergitas seluruh pihak dalam menghadapi bencana ini, dan juga perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama serta komunikasi yang intens dan koordinasi yang baik.(fdl/jpg)