SIAK (RIAUPOS.CO) - Pemkab Siak bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 berjuang agar PPKM level 3 ini dapat turun menjadi level dua dan satu. Salah satu caranya tentu membangun kesadaran semua pihak, dari bawah sampai ke atas, bukan sebaliknya.
Jika dari atas ke bawah, akan lama dan berdampak pada kondisi yang tidak kemungkinan. Namun, jika dari bawah akan lebih cepat, sebab RT dan RW, penghulu dan camat yang paling mengetahui kondisi dan yang dimaui masyarakatnya.
Demikian dikatakan Sekda Arfan Usman. Ia kemarin juga mengikuti rapat dengan Mendagri secara virtual untuk memastikan instruksi apa yang diberikan setelah Kabupaten Siak turun level pada PPKM, dari level empat ke level tiga.
Menindaklanjuti instruksi Mendagri, Bupati Siak H Alfedri mengeluarkan surat edaran Nomor: 100/ Setda-Tapemkarsa/421-a,tentang PPKM level tiga, pengendalian Covid-19 di Kabupaten Siak tertanggal 24 Agustus 2021.
"Di dalam surat edaran tersebut, tertuang teknis yang dilakukan selama PPKM level tiga berlangsung," kata Arfan Usman.
Dalam surat edaran itu, dikatakannya sekolah sudah diperbolehkan tatap muka, dengan ketentuan 50 persen dilakukan secara daring. Demikian juga dengan perkantoran, sudah bisa dilaksanakan 75 persen, sementara 25 persen dilakukan bekerja dari rumah. Sedangkan industri 100 persen dengan prokes kerat.
Demikian juga dengan pasar, pertokoan sudah berjalan dengan prokes ketat dan ada pembatasan sampai pukul 20.00 WIB. Sementara tempat wisata, fasilitas umum sudah dapat beraktivitas dengan pembatasan 50 persen.
"Kami memaksimalkan 3 T, tes, telusur dan tindak lanjut dengan swab antigen, serta memastikan PPKM di tingkat kampung dan kecamatan berjalan baik. Kami berbenah untuk berupaya level ini terus turun," kata sekda.
Untuk 3 T ini, dikatakannya, pihaknya memulai dari ASN, honorer, perangkat kecamatan dan perangkat kampung dengan swab antigen.
Masyarakat harus melihat bahwa ASN memang menginginkan Covid-19 segera berakhir. Demikian juga diharapkan kepada masyarakat untuk bangkit dengan cara mematuhi prokes, di mana pun berada.
"Terhadap masyarakat juga dilakukan swab antigen. Swab antigen dilakukan di pos penyekatan dan itu secara dadakan," kata sekda.
Tidak hanya sampai di situ, swab antigen juga kepada karyawan perusahaan terutama yang angka terkonfirmasi tinggi, seperti Tualang. Diharapkan hal itu dapat mengungkap siapa yang reaktif non reaktif, sehingga dapat cepat dicarikan solusinya.(ifr)