SIAK (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak bersama Satgas Covid-19 tetap terus melakukan pengawasan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang digelar sejak Selasa (14/9) lalu.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lukman. Pihaknya tidak hanya melakukan pengawasan tapi juga secepatnya mengevaluasi. "Kami terus berupaya agar PTM terbatas ini, tidak menjadi cluster baru. Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, memastikan murid dan pelajar baik-baik saja," ungkap Lukman.
Sejauh ini menurut Lukman, masih ada orang tua murid yang belum mengizinkan anaknya ke sekolah. Pihaknya memahami kekhawatiran itu. Makanya masih tetap dilakukan pembelajaran secara daring atau dalam jaringan.
Hal itu, untuk menjawab kekhawatiran para orang. Makanya untuk PTM terbatas ini, pihaknya perlu surat izin dari orangtua. Dan memastikan murid dan pelajar yang berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat, tidak batuk atau demam.
Terkait PTM terbatas di sini, dikatakan Lukman, selain terbatas murid dan pelajar yang masuk sekolah. Setiap hari hanya setengah dari isi kelas, juga terbatas dari segi aktivitas.
Tidak ada jam istirahat, murid dan pelajar disarankan membawa bekal karena kantin tidak buka untuk mengantisipasi kerumunan, serta semua yang ada di sekolah wajib mematuhi prokes, mengenakan masker, mencuci tangan dan ada pemeriksaan suhu tubuh.
"Murid dan pelajar dalam sepekan hanya tiga hari sekolah, karena bergantian dengan teman sekelasnya. Hal itu diharapkan menjadi perhatian semua pihak termasuk orang tua untuk terus memacu semangat putra putrinya untuk terus bersemangat," terang Lukman.
Sementara Juru Bicara Satgas Covid-19 Budhi Yuwono mengatakan terkait PTM terbatas yang kini sudah berjalan, pihaknya terus melakukan pengawasan, dibantu dengan Satgas Kecamatan, sehingga pengawasan benar-benar terpadu. "Dengan semakin melandainya orang yang terkonfirmasi positif, maka kami semakin maksimal melakukan pengawasan dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi prokes," kata Budhi.
Budhi berharap Satgas Kecamatan melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsinya, sehingga tidak ada cluster baru dari PTM terbatas ini. Sebab anak -anak berhak mendapatkan pendidikan dengan pergi ke sekolah dan tetap mematuhi prokes.
Meksi tidak mudah bagi para guru dan orang tua serta Dinas Pendidikan, namun yang pasti, hal ini demi kebaikan generasi yang akan menjadi masa depan kita semua.(ifr)