SIAK (RIAUPOS.CO) - Rapat koordinasi percepatan penurunan stunting atau tengkes tingkat Kabupaten Siak kembali digelar di Balairung Datuk Empat Suku, Komplek Abdi Praja Kota Siak. Tema rakor yang lebih akrab dengan rembuk ini, adalah Cegah Tengkes Menuju Generasi Siak Sehat dan Cerdas.
Hadir Wabup Husni Merza, kepala OPD, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), camat dan sejumlah penghulu serta pihak perusahaan, dan tamu undangan lainnya. Selain dilakukan penandatangan kesepahaman, dilakukan juga penyerahan penghargaan terhadap kampung dan kelurahan nihil tengkes, serta perusahaan yang berpartisipasi pada percepatan penurunan tengkes di Kabupaten Siak pada 2022-2023.
Dikatakan Bupati Alfedri, untuk menekan tengkes, segera lakukan intervensi terhadap keluarga berisiko tengkes. Hal itu dapat dimulai dari calon pengantin (catin) yang usianya di bawah 19 tahun, lalu terhadap para ibu hamil yang mengalami perlambatan pertumbuhan janin, serta ibu setelah persalinan, di mana panjang bayi kurang dari 48 sentimeter.
Selain itu, ada beberapa indikator keluarga berisiko tengkes diantaranya keluarga prasejahtera, fasilitas lingkungan tidak sehat, pendidikan terakhir ibu di bawah SLTP, terlalu muda atau terlalu tua umur istri, terlalu dekat, dan anak lebih dari tiga.
“Saat ini, kami fokus pada penanganan tengkes di 21 kampung yang berada di enam kecamatan,” kata Bupati Alfedri. Diharapkan 21 kampung ini dapat menjadi contoh bagi kampung lainnya nihil tengkes, seperti Kampung Rawang Kao Barat (RKB) yang ada di Kecamatan Lubuk Dalam.
Pada tahun ini, dan tahun berikutnya prevalensi tengkes ditargetkan menurun drastis, sebab secara terpadu terus dilakukan.(ifr)