SIAK (RIAUPOS.CO) - Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Siak Fauzi Asni menyampaikan kasus stunting tidak mengenal miskin atau kaya, faktanya keluarga kaya pun ditemukan stunting atau tengkes. Kader Posyandu menemukan kasus tengkes di keluarga ekonomi menengah ke atas, karena pola asuh yang salah.
Demikian dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Siak Fauzi Asni saat membuka diseminasi dan tindak lanjut audit kasus tengkes Kabupaten Siak tahun 2023, di Ruang Raja indra Pahlawan, Lantai II, Kantor Bupati Siak, pada Rabu (30/8) siang.
Dijelaskan Fauzi Asni, kesehatan masyarakat nomor satu, karena itu tertuang dalam misi nomor dua Bupati Siak dan Wakil Bupati Siak, yang berbunyi mewujudkan kualitas SDM yang agamis, unggul, sehat dan cerdas. “Mari bersama-sama memikirkan bagaimana kasus tengkes ini, berkurang di kabupaten Siak,” ajak Fauzi Asni.
SDM yang andal mesti disiapkan sejak dini dengan cara menyelesaikan persoalan tengkes, gizi buruk, dan miskin ekstrem. Sebab untuk Kampung Penyengat di Sungai Apit, tidak ditemukan kasus tengkes atau stunting. Tentu hal ini patut diapresiasi. Hal itu terjadi kemungkinan karena mereka makan ikan, sehingga vitamin dan protein anak anak di sana cukup. (mng)
“Kami meminta kesungguhan para kader posyandu, bidan, penyuluh kesehatan, penghulu dan camat harus terlibat langsung penangganan kasus tengkes di daerahnya,” katanya. Terdapat empat tahapan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan angka tengkes, yaitu dengan membentuk tim audit, pelaksanaan audit, diseminasi dan evaluasi kasus tengkes.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tengkes di Kabupaten Siak, dengan melakukan edukasi bagi ibu hamil dan menyusui, melalui kunjungan rumah dan rujukan anak tengkes.“Memberi pengetahuan ibu hamil, ASI, edukasi melalui kunjungan rumah dan rujukan balita stunting. Intinya cegah stunting dari hulu ke hilir,”kata dia.
Kepala Puskesmas Kecamatan Mempura dr Liza mengeluhkan sulit memantau anak yang terkena tengkes. Meski nyata-nyatanya tengkes tapi mereka susah untuk ke posyandu. Disebutkannya tentu hal ini mesti ada solusi sehingga anak tengkes dapat ditangani dengan sangat baik.(mng)