Tampil perdana grup musik jazz Melayu yakni Geliga yang diasuh Eri Bob yang baru-baru ini dianugerahi Sagang Kencana oleh Yayasan Sagang. Tampil juga grup musik asal Kota Batam (Kepulauan Riau) Forum Kompang. Disambung grup teater MATAN yang sedang hangat-hangatnya menggelar teater tradisional Mendu. Malam pertama, ditutup penampilan Sagu Band. Grup pop rock Melayu yang sudah berusia satu dekade, grup yang lahir dan berproses di bumi Lancang Kuning ini.
Malam kedua, digelar pentas teater yang dipersembah Lembaga Teater Selembayung berjudul “Kran Rahasia”. Sebuah karya yang diangkat dari cerpen Taufik Ikram Jamil berjudul “Lemparan Batu-batu”. “Karya ini kami garap dalam waktu yang singkat untuk dipersembahkan pada helat Festival Lancang Kuning. Kami berharap, suguhan ini dapat diapresiasi masyarakat dan mendapat kesan serta pesan yang kami maksudkan,” ujar pimpinan produksi Rina NE.
Dilanjutkan dengan persembahan karya musik dari grup Blacan Aromatic Project Etnic. Tampil pula grup musik asal Pekanbaru Makaci Band, dan Angsana Band. Sedang di malam ke tiga, tampil grup-grup seni seperti Seri Melayu, Tuah Pesisir Batam, Sanggar Merawang Dumai, Peri 13, dan Riau Rhythm Chambers Indonesia (RRCI).
Kreativitas dan Perenungan
Helat yang tidak kalah menarik untuk diapresiasi bertajuk Riau Islamic Art Festival (RIAF). Helat seni ini dibuka dengan pertunjukan teater. Karya berjudul “Rubuhnya Surau Kami” produksi Riau Beraksi Studio Seni Peran, dengan sutradara Willy Fwi. Teks karya AA Nafis yang diangkat ke panggung teater tersebut tentu saja mendapat apresiasi dari ratusan penonton yang memadati auditorium Anjung Seni Idrus Tintin. Penampilan kedua dilanjutkan dengan suguhan Rebana Ummi Madani, mahasiswa Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), dan ditutup penampilan grup musik asal Jakarta, Debu.