DISKUSI BUDAYA

Realisme Seni Rupa

Seni Budaya | Minggu, 06 Maret 2016 - 00:24 WIB

Realisme Seni Rupa

Layaknya sebuah diskusi, lemparan perrtanyaan kemudian bergulir dari pengunjung yang hadir malam itu. Bahkan perbincangan kreatif malam itu sampai kepada pemaparan mengenai aplikasi realistis dalam seni rupa, yang disebut Khalil merupakan patoka utama. Hanya saja realis disini dipahamkan sebagai metode, yaitu pelaku seni rupa itu sendiri harus paham elemen-elemen seni rupa itu secara konkrit terlebih dahulu. Misal bulatan itu apa, persegi itu apa dan sebagainya.

“Maka setelah itu disingkronkan sebagai hasil seni realis. Lalu berangkat dari hal ini kemudian perkembangan kemampuan seseorang dalam karya yang lebih mengemukakan imajinasi pelaku seni rupa itu sendiri.” ujarnya.

Baca Juga :Upaya Mengembangkan Alih Wahana Seni

Sementara itu, menurut pemateri lainnya, Thamrin realisme itu sendiri adalah sebuah filsafat, sebuah pemahaman. Dimisalkannya dalam melihat bulan. Lalu seorang perupa akan mentransformasikan bentuknya ke dalam sebuah lukisan. “Bahwa bulan adalah bulan dengan bentuk tertentu. Sedangkan rasa atau nilai yang dihasilkan adalah sebuah ruang sendiri di luar konteks realis,” jelasnya pula.

Demikianlah kemudian, diskusi yang terus berlangsung itu hingga sampai ke tengah malam. Keyakinan bersama bahwa seni merupakan tradisi yaitu sejak dahulu hingga sekarang dan terus berkembang. Maka diharapkan pelaku seni sebagai produsen yang akan terus melakukan spirit kerja kebudayaan dalam hal berkesenian.(jef)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook