TEATER TRADISIONAL

Mendu Pentas di Ujung Batu dan Dayun

Seni Budaya | Minggu, 17 Januari 2016 - 00:55 WIB

Mendu Pentas di Ujung Batu dan Dayun

TEATER tradisi Mendu produksi teater Matan beraksi di Ujung Batu dan Dayun di awal tahun 2016 ini. Mereka beraksi di dua tempat selama dua hari berturut-turut. Hal itu disampaikan oleh Sutradara Monda Gianes. Katanya, Mendu produksi Teater Matan diminta untuk tampil dalam rangkaian acara kesenian yang ditaja oleh Gudang Garam.

Adapun tempat yang akan dikunjungi diantaranya adalah Ujung Batu Kabupaten Rokan Hilir dan Desa Dayun Kabupaten Siak Sri Indrapura. Jadwal yang telah ditetapkan lanjut Monda, di Ujung Batu tampil malam Ahad (16/1) sedangkan di Dayun tampil pada Ahad (17/1) malam.

Baca Juga :Upaya Mengembangkan Alih Wahana Seni

Dikatakannya, memang permintaan untuk tampil dari pihak penyelenggara telah disampaikan jauh hari kepada Teater Matan. Semula awalnya, masih dipikirkan tetapi kemudian mengingat teater tradisi Mendu yang sedang hangat-hangatnya diusung oleh sanggar Teater Matan ini dahulunya dipentaskan memang di hadapan khayalak ramai, tanpa ada sekat dan penghalang.

“Akhirnya kita sepakat untuk turut bersama-sama menghibur penonton di Ujung Batu dan Dayun dalam kisah yang kami bungkus dalam pertunjukan Mendu ini berjudul Epidose Raja Muda di Antapura,” ujar Monda.

Dijelaskan lebih jauh oleh Monda Gianes yang juga merupakan alumni dari Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) itu teater tradisi yang ada di Riau memang udah didapatkan dan dipelajari sejak berada di bangku kuliah.  Yang menarik katanya, lagi adalah semua teater tradisi termasuk Mendu, seorang aktor harus memiliki kepiawaian dalam berakting dan juga berimprovisasi. Improvisasi ini memunculkan hal-hal yang tidak terduga, sehingga memunculkan komedi yang mampu menghibur penonton.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook