PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pameran Kaligrafi Kontemporer Riau yang ditaja oleh Galeri Hang Nadim (GHN), secara resmi dibuka Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rahmat, Jumat (15/4/2022) malam di anjungan Kampar, kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai).
Saat tetamu mengunjungi pameran, langsung terjadi transaksi terhadap lukisan kaligrafi bertajuk "Tiada Dusta" karya Nuraini, kaligrafer dari Siak. Lukisan kaligrafi berukuran 60x80 cm tersebut dibeli oleh Roni Rahmat, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekraf Riau.
“Saya tertarik dengat nukilan ayat dari surat Ar-Rahman ini," kata Roni.
Sebelumnya Roni terlihat juga tertarik pada beberapa karya yang dipamerkan dan terlihat menghubungi panitia pameran untuk mengetahui secara detail tentang karya tersebut berikut harganya.
Roni Rahmad selaku Kepala Dinas menyampaikan bahwa pemerintah mendukung setiap event seni budaya yang ditaja oleh siapapun.
“Kami mewakili pemerintah daerah tentu saja mendukung kegiatan ini. Walaupun tidak semua event percabangan seni yang bisa didukung karena keterbatasan anggaran. Tapi kami sangat mengapresiasi upaya GHN yang menaja pameran ini dengan inovasi manajemen yang lebih baik dan mengikuti perkembangan zaman," kata Roni pada pembukaan pameran.
Pameran Kaligrafi Kontemporer Riau merupakan pameran yang ketiga yang ditaja Galeri Hang Nadim setelah Pameran Rudraka I (Januari 2020), Pameran Komik Yong Dolah (Februari 2020) dan Pameran Rudraka II (Maret 2020).
Kepala GHN Furqon Elwe, dalam elu-eluannya pada pembukaan pameran mengatakan kegiatan pameran ini merupakan yang keempat, setelah GHN vakum pada tahun 2021 karena pandemi.
“Pameran kali ini juga dikonsep khusus, yaitu terbuka untuk umum hanya saat pembukaan malam ini. Tiga bulan ke depannya, hingga 15 Juli dibuka khusus untuk para tamu undangan GHN ataupun kunjungan yang memang dijadwalkan oleh GHN," kata Furqon.
Sementara itu kurator GHN Fachrozi Amri mengungkapkan Pameran Kaligrafi Kontemporer Riau diikuti oleh 12 perupa Riau dan memamerkan karya kaligrafi lintas aliran dan generasi.
“Delapan perupa Pekanbaru, selebihnya dari Siak, Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Kuantan Singingi,” jelasnya.
Perupa dimaksud adalah Armen Titof, Emmy Kadir, Elfataya Solehato, Hidayat S, Hasanah Ibnu Mubarak, Junaidi Syam, Khalil Zuhdy, Muhammad Rafles, Nuraini, Saridan, dan Thofan Ja.
GHN, sambungnya sengaja membuka lebar keragaman karya kaligrafi dengan membuat tajuk pameran kaligrafi kontemporer.
“Karya yang dipamer selain lukisan kaligrafi, juga kaligrafi yang biasa kita temui pada lomba kaligrafi di MTQ, mushaf, hingga kriya," kata pria yang disapa Ozi ini.
Laporan: Eka G Putra
Editor: Edwar Yaman