CATATAN AKHIR PEKAN - HELFIZON ASSYAFEI

Indeks Kebahagiaan

Seni Budaya | Minggu, 10 September 2017 - 11:19 WIB

Indeks Kebahagiaan

(RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional merilis hasil survei Indeks Kebahagiaan penduduk Indonesia tahun 2017.   Hasilnya, orang Indonesia cukup bahagia dengan indeks sebesar 70,69 pada skala 0-100. Artinya saya, Anda dan kita orang Indonesia kebanyakan saat ini dalam keadaan bahagia. Di tengah tingginya tarif listrik dan langkanya gas 3 kg ternyata angka indeks kebahagiaan Riau juga termasuk tinggi.

Posisi Provinsi Riau berada di tengah-tengah Indeks kebahagiaan yakni 71,89 artinya cukup bahagia. Mengukur bahagia ini BPS ternyata memakai tiga indikator yakni Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Kata Kepala BPS Riau Ir Aden Gultom bila ingin merasakan tingkat kebahagiaan di Indonesia ini maka cobalah kerja mencari nafkah pertama ke Maluku Utara (75,68), kemudian ke Maluku (73,77), Sulaweai Utara (73,69), Kalimantan Timur (73,57), Kalimantan Utara (73,33), Gorontalo (73,19), Kepulauan Riau (73,11), DI Yogyakarta (72,93), Bali (72,48), SUmatera Barat (72,43).

Baca Juga :RAPBD Inhu Rp1,4 Triliun Disetujui dengan Berbagai Catatan

Jika ingin merasakan kesusahan provinsi yang susah di mana tingkat Indeks Kebahagiaan penduduk paling rendah bisa coba cari nafkah/kerja di Papua, menyusul Sumatera Utara, NTT, Lampung, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Jambi, Bengkulu. Peluang kerja lebih kecil dan susah.  

Kontribusi masing-masing dimensi terhadap Indeks Kebahagiaan Riau adalah sebagai berikut Kepuasan (Life Satisfaction) 34,80 persen, Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen. Intinya secara lebih spesifik orang Riau kebanyakan bahagia. Syukurlah jika memang begitu adanya.  Perlu diketahui bahwa tujuan BPS melakukan survei untuk mendapatkan data tentang tingkat kebahagiaan orang Indonesia. Kepala rumah tangga yang di survei terdiri dari 34 provinsi dan 487 kabupaten/kota dan sebanyak 72 ribu rumah tangga. Periode survei adalah 5-30 April 2017.

Dari setiap rumah tangga sampel, dipilih kepala rumah tangga atau pasangan kepala rumah tangga (suami atau istri) sebagai responden untuk mewakili rumah tangga tersebut. Karena itu, yang dimaksud sebagai penduduk adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Intinya secara angka-angka kita bahagialah pokoknya. Angka-angka itu coba mengambarkan bahwa kita bahagia secara individual dan bahagia juga secara sosial. Sedangkan secara nyata (riil) mungkin belum tentu juga.

Pertanyaan sederhananya apa yang membuat Anda bahagia? Punya orang yang dicintai? Liburan? punya banyak uang? atau hal lainnya? Tiap orang pasti punya standar yang berbeda-beda. Tetapi menarik apa yang dikemukakan Robb Rutledge, peneliti dari University College London. Anda akan menjadi lebih bahagia ketika memiliki situasi dan kondisi yang sama seperti orang lain. Tapi jika orang yang ada di sekitar kita berada dalam kondisi yang lebih baik atau kurang beruntung dari Anda, Anda akan menjadi kurang bahagia. Reaksi ini akan membuat Anda kemudian jadi lebih murah hati atau kurang murah hati kepada orang lain.

Namun yang lebih menarik lagi adalah bagaimana mengetahui secara individual kita bahagia atau tidak. Seorang psikolog sosial pernah melontarkan teori get/want (pendapatan dibagi keinginan). Dalam teori ini ditemukan fakta bahwa semakin besar keinginan (want) seseorang semakin rendah tingkat kebahagiaan yang dicapai. Sebagai contoh bila pendapatan Anda 100 sedang keinginan Anda ada 50 maka nilai kepuasan Anda hanya 2. Tetapi bila Anda kurangi keinginan Anda menjadi 10 saja, maka nilai kepuasan Anda naik drastis menjadi 10.

Intinya adalah bersyukur dengan apa yang ada. Tidak merana dengan apa yang belum ada dan tidak diperbudak oleh keinginan. Bila tiga dimensi ini ada pada diri Anda maka Anda termasuk orang yang berbahagia. Ternyata untuk menjadi orang bahagia tidaklah rumit. Cukup kurangi keinginan, syukuri nikmat yang ada dan berbagilah dengan orang lain baik dalam keadaan sempit maupun lapang. Semoga.

HELFIZON ASSYAFEI (Wartawan Riau Pos)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook