Tadarus Pandemi Puisi, Rumah Sunting Jadikan Dermaga sebagai Panggung

Seni Budaya | Selasa, 04 Mei 2021 - 15:44 WIB

Tadarus Pandemi Puisi, Rumah Sunting Jadikan Dermaga sebagai Panggung
Salah satu personal Rumah Sunting, Miftah Kuala, menyanyikan puisi di atas perahu dengan latar belakang Dermaga Tepian Mahligai, Ahad (2/5/2021) (RUMAH SUNTING UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dermaga panjang di Taman Seribu Bunga Tepian Mahligai Indah Danau PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Koto Mesjid, menjadi arena panggung bebas Tadarus Puisi yang dilaksanakan  yang dilaksanakan Komunitas Seni Rumah Sunting, Minggu 2 Mei 2021. Tadarus Puisi kali ini mengusung tema Tadarus 'Pandemi' Puisi. 

Dari pangkal hingga ujung dermaga panjang yang membelah danau, tidak ada yang terlewatkan. Semua jadi panggung bebas. Bahkan perahu-petahu di sepanjang kanan dan kiri dermaga juga menjadi panggung. 


Pendiri sekaligus Pembina Rumah Sunting, Kunni Masrohanti menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan secara offline dengan sangat terbatas dan wajib prokes serta disiarkan secara langsung di  Youtube dan Instagram  Rumah Sunting. Kegiatan juga dilaksanakan dua sesi, yakni sore dan malam.   

''Tadarus Puisi ini kami laksanakan setiap tahun sejak Rumah Sunting berdiri. Teman-teman sepakat untuk. melaksanakan kembali tahun ini meski Pandemi. Makanya kami laksanakan sangat terbatas dan memanfaatkan medsos agar bisa dinikmati masyarakat luas,'' kata Kunni. 

Dengan kondisi serba terbatas inilah, maka Tadarus Puisi kali ini mengedepankan tagline Memetik buah keterbatasan dengan keterbatasan. Tagline ini menjadi kunci yang harus ditaati oleh seluruh tim tamu yang hadir ke Tepian Mahligai untuk menyaksikan secara langsung. 

''Tepian Mahligai kami pilih sebagai lokasi Tadarus Puisi tahun ini karena kami sudah menganggap sebagai tempat kami sendiri. Sebelumnya, beberapa kali kegiatan sastra sudah pernah kami laksanakan di sini. Selain itu, sebagai salah satu upaya mempromosikan tempat wisata  ini kepada masyarakat luas dan berharap agar teman-teman pengelola untuk terus semangat meski dalam masa Pandemi,'' sambung Kuni. 

Selain pembacaan puisi, Rumah Sunting juga menampilkan nyanyi puisi dan lagu puisi. Tidak hanya di dermaga panjang ketika sore, tapi juga di panggung yang terletak di Tepian danau saat panggung malam. 

Hadir tokoh masyarakat Faisal Ali bergelar Datuk Tanjalelo yang juga perintis dan pengelola Tepian Mahligai,  tokoh masyarakat Desa Koto Mesjid, Kepala Desa Tapung, pengelola beberapa tempat wisata di Kampar dan juga  Kepala Bidang Promosi Wisata Kampar David Hendra yang juga bagian dari Pokdarwis Tepian Mahligai. 

Penampilan tidak hanya dari  Rumah Sunting, tapi juga dari masyarakat tempatkan. Kunni sendiri mengaku cukup terkejut karena tamu yang datang di luar dugaannya.

''Saya datang setelah melihat medsos bahwa akan ada Tadarus Puisi di Tepian Mahligai. Makanya saya datang dan mempersembahkan nyanyi puisi,'' kata Peldi, pemuda Koto Mesjid yang datang dengan kawan-kawan ya. 

Sementara itu, David Hendra yang datang karena sudah lama tidak berpuisi, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Tadarus Puisi ini. Dia juga membacakan puisi karya Taufik Ismail. 

''Kak Kunni ini sahabat lama saya. Dia datang dengan komunitas ya dan berpuisi di Tepian Mahligai. Saya sebagai bagian dari Pokdarwis Tepian Mahligai sangat ingin datang, apalagi sudah lama tidak berpuisi. Sebagai Kepala Bidang Promosi Wisata Kampar, meski saya datang bukan atas nama jabatan, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terimakasih Rumah Sunting telah memilih Tepian Mahligai sebagai lokasi kegiatan ini. Ini juga membantu promosi wisata di Kampar,'' kata David.

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook