Cuaca di Riau Tak Seekstrem di Pulau Jawa

Riau | Sabtu, 31 Desember 2022 - 13:50 WIB

Cuaca di Riau Tak Seekstrem di Pulau Jawa
Gumpalan awan tampak di atas langit Kota Pekanbaru,beberapa waktu lalu. (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mengeluarkan informasi terkait cuaca ekstrem yang masih akan terjadi di Provinsi Riau. Diketahui, cuaca ekstrem di Riau tidak akan seekstrem yang terjadi di Pulau Jawa.

“Kondisi yang kita alami saat ini sangat berbeda dengan cuaca ekstrem yang kini menimpa Pulau Jawa, khususnya DKI, Banten, Jawa Barat. Pasalnya, memang wilayah tersebut sudah memasuki puncak musim hujan di bulan Desember, Januari dan Februari,’’ ujar Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Ramlan, Jumat (30/12).


‘’Sementara kita di wilayah Riau, memasuki Januari yang akan datang akan berakhir musim hujan dan menuju ke musim panas tahap I. Jadi walau di beberapa wilayah di Riau masih terjadi hujan, namun tidak seekstrem di Jawa,” tambahnya.

Dikatakan Ramlan, untuk wilayah Pekanbaru, walau masih dalam musim hujan namun curah hujannya tidak terlalu ekstrem. Tapi, yang perlu waspada adalah daerah pesisir dan daerah perbukitan yang berbatasan dengan Sumatera Barat maupun Sumatera Utara.

‘’Daerah pesisir, yang perlu diwaspadai dapat terjadi kenaikan air laut. Jika terjadi hujan dapat menyebabkan banjir dan angin kencang serta ombak tinggi. Kemudian daerah perbukitan diwaspadai terjadinya longsor akibat hujan deras seperti  wilayah Kuansing, Kampar, Rohul maupun Inhu,” tuturnya.

Dipaparkan Ramlan, di akhir Desember 2022 ini sejumlah wilayah di Riau masih berpotensi terjadi hujan sedang-deras yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang akan terjadi di Kabupaten Kampar seperti Bangkinang Kota, Kampar, XIII Koto Kampar, Kuok, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hulu, Tapung, Tapung Hulu, Salo, Rumbio Jaya, Bangkinang, Kampar Timur, Kampar Utara, Gunung Sahilan.

Lalu, Kabupaten Indragiri Hulu seperti di Kelayang, Peranap, Batang Cenaku, Batang Gangsal, Lubuk Batu Jaya, Rakit Kulim, Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hilir ada Gaung, Kabupaten Pelalawan Ukui, Teluk Meranti, Kabupaten Rokan Hulu Rambah, dan Rambah Samo. Di Kabupaten Kuantan Singingi terjadi hujan di Cerenti, Singingi Hilir, Logas Tanah Darat, Inuman, Kuantan Hilir Seberang,  dan sekitarnya.

Kondisi ini dapat meluas ke wilayah lain di Kabupaten Kampar seperti  Tambang, Siak Hulu, Kampar Kiri Hilir, Perhentian Raja, Kampar Kiri Tengah. Juga di Kabupaten Indragiri Hulu seperti Rengat, Rengat Barat, Pasir Penyu, Siberida, Lirik, Kuala Cenaku, Sungai Lala.

Di Kabupaten Indragiri Hilir seperti di Gaung Anak Serka, Mandah, Keritang, Batang Tuaka, Kemuning. Serta di Kabupaten Pelalawan (Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, Langgam, Kerumutan, Bunut, Bandar Sei Kijang, Bandar Petalangan).

Di Kabupaten Rokan Hulu (Ujungbatu, Kunto Darussalam, Tandun, Kabun, Pagaran Tapah Darussalam, Kepenuhan Hulu), Kabupaten Kuantan Singingi (Kuantan Tengah, Singingi, Kuantan Hilir, Benai, Pangean, Sentajo Raya), serta Kota Pekanbaru (Sukajadi, Pekanbaru Kota, Sail, Lima Puluh, Senapelan, Rumbai, Bukit Raya, Tampan, Marpoyan Damai, Tenayan Raya, Payung Sekaki, Rumbai Pesisir,  dan sekitarnya).

Curah Hujan Turun setelah 2 Januari
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi cuaca ekstrem saat pergantian tahun. Bahkan, antisipasi perlu dilakukan hingga 4 Januari 2023. Namun, menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, potensi yang lebih besar terkait cuaca ekstrem terjadi hingga 2 Januari 2023.

”Potensi cuaca ekstrem momen Nataru (Natal dan tahun baru) mulai 30 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023,” katanya saat pemaparan update pemantauan cuaca selama momen Nataru, Jumat (30/12).

Mantan Rektor UGM Yogyakarta itu menjelaskan, ada peningkatan curah hujan di sejumlah tempat strategis. Khususnya di Pulau Jawa. Dwikorita mengungkapkan, situasinya menjadi tidak sebaik yang diprediksi BMKG. Sebagaimana diketahui, dalam prediksi sebelumnya, cuaca diperkirakan mulai membaik dan cenderung cerah pada 1 Januari 2023.

Dwikorita menyebutkan, pada 31 Desember masih ada beberapa daerah berwarna pink. ”Itu artinya, curah hujan dengan kategori intensitas tinggi atau ekstrem,” jelasnya.

Kawasan yang masih memiliki potensi hujan tinggi berada di sepanjang Pulau Jawa bagian utara dari Banten, DKI Jakarta, sampai Jawa Tengah. Sementara itu, pada 1 sampai 4 Januari, sudah tidak ada kawasan dengan indikator warna pink.

Pada bagian lain, Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri melaksanakan apel kesiapsiagaan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin. Apel tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi potensi ancaman dan gangguan selama pergantian tahun.

Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Firman Santyabudi menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG. ”Yang seluruhnya mengharuskan kami menyiapkan personel dan peralatan kami,” ungkapnya. Firman mengakui, apel bersama para personel Korpolairud Baharkam Polri merupakan bagian dari Operasi Lilin 2022. Tidak hanya pergerakan masyarakat selama Nataru, Polri mengantisipasi potensi ancaman dan gangguan lainnya. Termasuk kemungkinan terjadinya bencana. ”Masyarakat selalu kami imbau untuk senantiasa mengikuti perkembangan cuaca yang disampaikan oleh BMKG,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen Indra Miza mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan personel dan peralatan. Mulai helikopter sampai kapal. Secara keseluruhan, ada empat helikopter yang sudah bersiaga. ”Yang mempunyai kemampuan selain untuk mengangkut penumpang juga untuk mengevakuasi kalau terjadi bencana,” katanya.

Jenderal bintang dua Polri itu pun menyebut, Korpolairud Baharkam Polri sudah menyiagakan tim SAR untuk operasi di laut maupun darat. Di jajaran Polairud tingkat pusat disiapkan empat kapal. Empat kapal itu disebar di beberapa lokasi. Yakni, wilayah kerja Polda Metro Jaya, jalur pelayaran Merak–Bakauheni, Perairan Bali, dan Markas Komando Korpolairud Baharkam Polri.

Dengan kondisi cuaca saat ini, Indra turut mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak memaksakan melakukan aktivitas di wilayah perairan. Terlebih ketika cuaca memburuk.(ayi/syn/wan/c17/fal/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook