Harga Pangan Alami Kenaikan

Riau | Senin, 31 Desember 2018 - 14:00 WIB

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Jelang pergantian Tahun Baru Masehi 2019, berbagai komoditas kebutuhan pokok di Kabupaten Pelalawan, mengalami lonjakan kenaikan harga yang sangat tajam. Trend kelonjakan harga ini memang terjadi setiap tahunnya menjelang pergantian tahun. Namun naiknya berbagai harga komoditas kebutuhan pokok ini akibat banyaknya permintaan dari masyarakat.

Dari pantauan Riau Pos, Ahad (30/12) di pasar tradisional Kecamatan Pangkalankerinci, harga sejumlah komoditas pangan tersebut melonjak naik 100 persen atau dua kali lipat. Komoditas pangan tersebut di antaranya seperti ayam potong, ikan, cabai rawit, tomat, timun dan wortel serta kebutuhan pokok lainnya.

‘’Ya, memang akhir tahun 2018 ini, banyak harga barang yang mengalami kenaikan lonjakan harga seperti salah satunya harga ayam potong yang biasanya Rp20 ribu perkilogramnya, namun saat ini merangkak naik menjadi Rp40 ribu perkologramnya. Kemudian juga harga ikan mengalami kenaikan seperti harga ikan Nila yang sebelumnya Rp25 perkologramnya, saat ini telah merangkak naik menjadi Rp42 ribu perkologramnya,” terang Manto salah seorang pedangang ayam potong di pasar tradisional Kecamatan Pangkalankerinci ketika dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (30/12) kemarin. 
Baca Juga :9 Kelurahan Rawan Pangan

Selain harga ikan dan ayam potong, harga cabai rawit juga mengalami lonjakan kenaikan harga yang sebelumnya hanya sekitar Rp22.000 perkilonya, kini merangkak naik harganya menjadi Rp40.000 perkilonya. Sedangkan kenaikkan harga cabai ini pada dasarnya karena kian tingginya permintaan dari masyarakat terhadap kebutuhan komoditas pangan yakni cabai.

Sementara itu, pasokan cabai yang diperoleh dari distributor yang berasal dari Medan, juga telah mengalami kelangkaan sejak dua hari lalu, sehingga memicu lonjakan kenaikan harga yang sangat tajam. 

‘’Pasokan cabai dari distributor Medan telah mulai mengalami kelangkaan, sehingga harga dari distributor juga ikut naik. Alhasil, dengan kenaikan harga dari ditributor tersebut, maka berimbas kepada pedagang dan juga tentunya sangat dikeluhkan oleh para pembeli. Dan akibat kenaikan harga cabai tersebut, maka pembeli hanya mampu membeli cabe kurang dari satu kilo atau setengah kilo bahkan hanya 200 gram,” papar Atriani, seorang pedagang cabai.  

Tidak hanya cabai saja yang harganya merangkak naik, komoditas pangan lainnya yang tergolong dalam sayur-sayuran juga ikut mengalami lonjakan kenaikan harga hingga dua kali lipat. Seperti halnya harga Buncis yang sebelumnya harga perkilonya hanya sekitar Rp5.000, namun saat ini harga buncis tersebut naik menjadi Rp11 ribu perkilonya. Kemudian harga Kacang Panjang yang sebelumnya seharga Rp4.000 perkilonya, juga mengalami lonjakan dengan harga 10 perkilogramnya. Dan juga harga wortel yang sebelumnya Rp10 ribu perkilonya kini naik menjadi Rp22 ribu perkilonya. Serta komoditas pangan jenis Tomat dan Timun juga mengalami lonjakan kenaikan harga. Harga Tomat saat ini Rp17 ribu perkilonya dari harga sebelumnya yakni Rp9 perkilonya. Sedangkan harga Timun yang sebelumnya Rp6.000 perkilonya, menjadi seharga Rp10 ribu perkilonya.

‘’’Ya, mau gimana lagi, kami cuma mengikuti situasi dengan sesama pedagang. Kalau naik satu ya yang lain juga ikut naik. Lagian, barangnya cuma sedikit. Mungkin karena jumlah pasokan yang menipis atau bisa jadi karena pasokan barang telah diborong oleh para distributor untuk dimasukan ke swalayan atau juga diborong oleh pihak rumah makan,’’ ujarnya.(izl)

(Laporan M AMIN, Pangkalankerinci)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook