TEPIS JALAN AMBLAS KE BUTON TERKAIT METEOR DAN MISTIS

Titik Amblas di Sungai yang Ditimbun

Riau | Jumat, 08 November 2019 - 10:29 WIB

Titik Amblas di Sungai yang Ditimbun
JALAN AMBLAS: Kondisi pascaamblasnya jalan nasional Pelabuhan Tanjung Buton-Pekanbaru, Kamis (7/11/2019). (WIWIK WIERDANGSIH/RIAU POS)

Ada Tiga Kemungkinan
Tekait amblasnya tanah di simpang 4 Pusako Kecamatan Pusako Kabupaten Siak, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Riau Irdas Muswar belum bisa memastikan apa penyebab kejadian itu. Namun ia mengatakan ada tiga kemungkinan hal itu bisa jadi. Pertama, karena komposisi tanah gambut sehingga perubahan kandungan air bisa menyebabkan perubahan ketahanan struktur tanah.

"Kemungkinan kedua bisa juga karena dulunya tanah timbunan yang tidak terlalu kompak, akan bisa berubah ketahanannya sehingga terjadi penurunan muka tanah atau amblas," kata Irdas.


Kemungkinan ketiga, katanya, jika jalan dekat dengan sungai, bisa jadi ada longsoran dari dinding sungai yang kemudian amblas, dan mempengaruhi struktur tanah di bawah jalan tersebut. Namun kemungkinan tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya. Dengan struktur kondisi tanah gambut saat terjadi kekeringan yang terlalu lama, akibat musim kemarau kemudian saat sudah terjadi musim penghujan menjadi penyebab ambles tersebut, Irdas mengatakan hal itu bisa jadi terjadi. Ia mencontohkan tanah mineral yang sudah lama mengering akan terjadi perekahan sehingga mengubah kekompakan bebatuan dan struktur itu sendiri. Dan di saat musim penghujan lebih gampang terjadi pergerakan.

"Tapi saya belum bisa memastikan. Saya akan pelajari terlebih dahulu, nanti saya informasikan lebih lanjut," katanya.

Di daerah terjadinya tanah amblas itu, sangat dekat dengan sumur minyak Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (BOB PT BSP-Pertamina Hulu) apakah itu salah satu penyebab tanah tersebut amblas, Irdas menampiknya, karena secara ilmiah dan teknologi yang ada, itu tidak berpengaruh.

"Di bawah itu sebenarnya minyak itu tidak seperti danau atau sungai, tetapi minyak itu ada di pori-pori di bebatuan. Jika minyak itu disedot otomatis akan tergantikan dengan air, sehingga itu tidak berpengaruh," katanya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook