TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Dua hari ini, ramai orang membicarakan dan menyudutkan H Halim yang dari hasil rilis resmi tim Gugus Covid-19 Kabupaten dinyatakan reaktif positif mengalami Covid-19. Ketua Juru Kampanye Tim H Halim-Komperensi, Ir Mardianto Manan MT pun angkat bicara.
Mardianto mengaku merasa aneh, mengapa seorang H Halim dikecam dan disudutkan.
"Sudahlah orang dapat musibah kok di kecam. Siapa yang mau kena penyakit Covid-19," kata Mardianto Manan kepada Riaupos.co, Selasa (29/9/2020).
H Halim sebagai Wakil Bupati dan calon bupati, sudah melakukan swab mandiri. Hanya saja pengumuman hasilnya yang baru diumumkan. Karena memang ada jangka limit hasilnya baru terlihat. Dan itu menjadi kewenangan pihak rumah sakit menyampaikan.
Saat pengundian nomor urut, tanggal 24 September lalu, sebelum masuk ke ruangan KPU, telah dilakukan pengukuran suhu tubuh pada H Halim. Hasilnya normal sehingga KPU memperbolehkan masuk ke ruangan.
"Dan saya tak pernah menghilang, ada di rumah saja. Kalau saya di tracking, tak benar juga. Karena saya tak pernah kontak dengan pak Wabup H Halim sejak pendaftaran di KPU tanggal 4 September lalu," tegas Mardianto Manan.
Selain itu, terkait penilaian beberapa media online di Pekanbaru yang menyebut dirinya menghilang, sangat tidak benar. Media atau jurnalis yang bersangkutan tidak pernah menghubungi dirinya sama sekali.
"Aneh saja, yang membuat berita tanpa konfirmasi dan hanya kutip sana sini tanpa ada azas tanggung jawab kevalidan data yang akan diberitakan," tegasnya.
Dirinya terbuka pada siapa saja. Handphone ia pergunakan aktif 24 jam tak pernah mati. Bahkan, Senin (28/9/2020) siang, ia bertemu dengan dua wartawan dan berbincang lama di Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru.
"Saya sampai hari ini, Insya Allah sehat," ujarnya.
Ia mengajak semua orang untuk berpikiran positif dan tidak menyudutkan seseorang yang terkena musibah seperti H Halim.
"Hari ini mungkin virus ini menyerang beliau. Tapi besok, kita dan anda semua, atau bisa calon lain," ujar Mardianto Manan.
Laporan: Desriandi Candra (Telukkuantan)
Editor: Eka G Putra