Kunni mengatakan program Literasi Konservasi yang dibungkus melalui Kenduri Puisi ke XIII ini bukan yang terakhir. Dari 12 kabupaten/kota, tinggal Kabupaten Inhil yang belum terlaksana.
''Kalaupun nanti semua kabupaten/kota sudah kami sambangi dengan Kenduri Puisi, bukan berkahir begitu saja. Insyaallah program ini akan terus berlanjut, kembali ke kabupaten pertama dan berlanjut ke kabupaten berikutnya. Kami tak bisa bergerak sendiri, bantuan dan kerjasama banyak pihak justru lebih menentukan,'' kata Kunni lagi.
Sekcam Batang Gangsal, Rendy Rahman, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Bersama rombongan ia ikut menyeberangi sungai, naik sepedamotor melalui jalan tanah setapak yang naik turun, hingga mendorong perahu saat melintasi jalur sungai karena sangat dangkal. Dengan senang pula ia membuat puisi dan membacakannya di depan masyarakat. Puisi itu tentang kecintaannya kepada masyarakat di sana. Dilanjutkan dengan bakar ikan bersama anak-anak muda setelah acara malam selesai.
''Awalnya saya tidak tertarik dengan kegiatan ini, tapi setelah Bu Kunni pimpinan Rumah Sunting dan bercerita dengan saya, saya fikir ini kegiatan yang bagus, upaya literasi, mencerdaskan anak-anak pedalaman dan mengajak mereka mencintai hutan dan kampungnya sendiri dengan puisi. Maka saya ikut sampai selesai. Dan, ini sangat berbeda bagi saya. Anak-anak muda yang mau masuk ke pelosok, berbaur dengan masyarakat dan anak-anak pedalaman untuk berliterasi, ini sangat jarang. Tapi Rumah sunting melakukan ini dan ternyata sudah yang ke XIII. Saya justru yang berterimakasih dengan mereka ini, '' kata Rendy yang baru menjabat sebagai Sekcam sejak enam bulan lalu.
Sebanyak 22 orang yang mengikuti kegiatan ini berasal dari banyak komunitas. Antara lain, Community Pena Terbang (Competer) Pekanbaru, Kalang Gaung Subayang Kampar, Pecinta Literasi Pelalawan, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Pekanbaru, Sanggar SDN 153 Pekanbaru, Komunitas Penggiat Konservasi (KPK) Pekanbary, penyair, penulis dan rombongan dari kecamatan.
Subuh, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Bengayawan, mengaku sangat senang dengan kegiatan tersebut. Atas nama masyarakat Dusun Bengayawan, ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan kembali.
''Terimakasih banyak kepada Rumah Sunting dan pak Sekcam yang mau datang melihat kami dan tidur di rumah kami serta menyemangati anak-anak kami untuk terus belajar. Inilah kampung kami, jangan bosan dan datanglah kembali ke sini,'' kata Pak Subuh.*2