Suku Talang Mamak Ikut Melestarikan TNBT

Indragiri Hulu | Kamis, 15 September 2022 - 10:48 WIB

Suku Talang Mamak Ikut Melestarikan TNBT
Sekda Kabupaten Inhu Ir H Hendrizal MSi (tengah) didampingi Kepala Balai TNBT Inhu Fifin Arfiana SHut MSi dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Inhu Rosman Yatim saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) tentang masyarakat Suku Talang Mamak di kawasan TNBT di Kantor Bupati Inhu, Rabu (14/9/2022). (DISKOMINFO INHU UNTUK RIAUPOS.CO)

indragiri hulu (RIAUPOS.CO) - Keberadaan masyarakat Suku Talang Mamak di dalam kawasan Tanaman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dinilai ikut melestarikan hutan pada kawasan tersebut. Sehingga semua pihak diharapkan perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat Suku Talang Mamak tersebut.

Hal itu terungkap pada pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Bupati Inhu, Rabu (14/9).


Di mana FGD kali ini mengangkat tema  ''Kolaborasi Multi Pihak Berbasis Konservasi dalam Mendukung Keberadaan Masyarakat Tradisional Suku Talang Mamak dalam kawasan TNBT''. Kegiatan ini digelar  pihak Balai TNBT. Pada kesempatan itu juga dihadiri, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhu, Ir H Hendrizal MSi serta berbagai pihak terkait lainnya.

Sekda Kabupaten Inhu Ir H Hendrizal MSi saat membuka FGD mengatakan, TNBT merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Bahkan, selain dikelola dengan sistem zonasi juga dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Keberadaan TNBT sambungnya, memiliki tipe ekosistem hujan tropis dataran rendah yang menyimpan kenakeragaman hayati yang cukup tinggi. ''Kawasan TNBT juga merupakan tempat tinggal bagi masyarakat tradisional seperti Suku Talang Mamak, Suku Kubu atau bisa disebut Anak Dalam/Orang Rimba dan Suku Melayu Tua,'' ujar Sekda.

Namun sebutnya, masih terdapat permasalahan terutama aspek pendidikan, kesehatan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Suku Talang Mamak. ''Maka dari itu, perlu perhatian dan kepedulian dari kita semua untuk memperhatikan nasib masyarakat Suku Talang Mamak,'' harapnya.

Keberadaan masyarakat Suku Talang Mamak tambahnya, menentukan lestari atau tidaknya kawasan hutan TNBT yang menjadi penyangga kehidupan. Sehingga keberadaan masyarakat Suku Talang Mamak tersebut harus diperhatikan.

Sekda yang mewakili bupati juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pihak Balai TNBT atas pelaksanaan FGD. Karena dari pelaksanaan FGD, sudah membuktikan kepedulian pihak Balai TNBT dalam mendukung keberadaan Suku Talang Mamak.

''Semoga dengan pelaksanaan FGD ini menghasilkan output berupa bentuk kolaborasi multipihak dengan Balai TNBT, rencana aksi dan strategi selama lima tahun ke depan,'' harapnya.

Ketua panitia FGD, Kepala Balai TNBT Inhu, Fifin Arfiana SHut MSi menyampaikan bahwa, FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kawasan TNBT dan masyarakat yang tinggal didalam kawasan tersebut. Karena antara masyarakat yang ada didalamnya, tidak bisa dipisahkan.

''Peserta yang mengikuti FGD berjumlah 61 orang dari 27 instansi dan narasumber dalam FGD dari tenaga ahli Menteri LHK yang juga Dosen Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, Dr Afni Zulkifli SAP MSi dan dari Dr Anto Ariyanto SSI MSi yang juga dosen Universitas Lancang Kuning Pekanbaru,'' ucapnya.(gem) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook