RENGAT (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah itu mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular pada musim hujan dan banjir ini. Apalagi sebagian wilayah Kabupaten Inhu sejak beberapa waktu lalu sudah ada yang terendam luapan air Sungai Indragiri.
Di mana pada musim hujan, biasanya terjadi peningkatan kasus penyakit menular yang diakibatkan karena banjir dan perubahan iklim ekstrim. “Penyakit menular yang disebabkan banjir dan perubahan iklim berupa DBD, diare, ISPA dan penyakit kulit,” ujar Kepala Dinkes Inhu Elis Julinarti DCN MKes, Rabu (27/12).
Untuk itu, harap Kepala Dinkes Inhu, kepada warga agar dapat melakukan upaya kewaspadaan peningkatan penyakit menular yang timbul atau dampak dari peningkatan curah hujan dan perubahan iklim. Hal itu dapat dilakukan dengan cara seperti, memperkuat gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).
Kemudian, meningkatkan upaya pergerakan warga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur (3M) plus. “Plus-nya mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau jenis lainnya,” ungkap Elis.
Tidak itu saja, warga juga diharapkan dapat meningkatkan pemantauan dan antisipasi layanan infeksi penyakit menular dampak pascabanjir dan perubahan iklim. Warga dapat melakukannya dengan berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan terdekat apabila terdapat tanda dan gejala penyakit yang dirasakan.
Lebih jauh disampaikannya, kepada pihak Puskesmas agar dapat memastikan ketersediaan obat-obatan dan logistik dalam penatalaksanaan penanganan penyakit menular dampak banjir dan perubahan iklim.
“Semoga dengan meningkatkan kewaspadaan dapat terhindar dari Kejadian Luar Biasa (KLB),” harap Elis.(kas)