PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin meluas di Riau. Rabu (28/7), tercatat sebanyak 148 titik panas muncul dan tersebar di sejumlah daerah di Riau. Terbanyak ada di Kabupaten Pelalawan, yakni 37 titik.
Prakirawan BMKG Pekanbaru Bibin S mengatakan, Rabu (28/7) ratusan titik panas tersebut tersebar di 11 kabupeten/kota di Riau.
"Ratusan titik panas ini terdeteksi oleh satelit kami sejak pukul 16.00 WIB," ujar Bibin, Rabu (28/7).
Ke-11 kabupaten/kota tersebut adalah Pelalawan 37 titik, Kota Dumai 35 titik, Indragiri Hilir 16, Indragiri Hulu 15 titik, Bengkalis 11 titik, Kepulauan Meranti 11 titik, Rokan Hilir 11titik, Rokan Hulu 7 titik, Siak 3 titik, Kampar 1 titik, dan Kuantan Singingi 1 titik.
Sementara itu, 375 titik panas juga terpantau di sepanjang Pulau Sumatera yang tersebar di Aceh sebanyak 6, Jambi sebanyak 37 titik, Bengkulu 13 titik, Lampung 24 titik panas, Sumatera Barat 21 titik panas, Sumatera Selatan 49 titik, Sumatera Utara 35 titik, Kepulauan Riau 3 titik panas, dan Bangka Belitung 39 titik panas.
"Visibility sendiri untuk Pekanbaru lebih kurang 9 kilometer, Rengat 8 kilometer, Dumai 8 kilometer, Pelalawan 9 kilometer , dan tambang 8 kilometer," ujarnya.
Tuntas di Rawa Bangun, Muncul di Kuala Cenaku
Sementara itu, di Indragiri Hulu, Tim Karhutla Kabupaten Inhu yang telah berhasil memadamkan api di Desa Rawa Bangun Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dua hari lalu, kembali berjibaku memadamkan api di daerah lainnya yakni di Desa Kuala Cenaku Kecamatan Kuala Cenaku.
Karhutla kali ini juga berada diatas lahan gambut. Sehingga tim karhutla memerlukan waktu lama untuk memadamkan titik api tersebut. "Karhutla di Desa Kuala Cenaku terjadi sejak Selasa (27/7)," ujar Kepala KPBD Kabupaten Inhu, Ergusfian SSos, Rabu (28/7).
Menurut Ergusfian, lahan gambut yang terbakar kali ini juga di atas areal perkebunan kelapa sawit milik warga. Kemudian pada areal tersebut juga terdapat semak belukar. Di mana luas lahan yang terbakar sudah mencapai sekitar lima hektare.
Selain terjadi di atas permukaan tanah gambut, api juga berada di bagian bawah sehingga untuk memadamkan api, perlu waktu cukup lama. "Areal yang terbakar harus dilakukan pendinginan karena api menjalar ke bagian bawah hingga mencapai satu meter," ungkapnya. (ayi/kas)