PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) berharap agar pengelolaan ladang minyak Blok Rokan diserahkan kepada daerah. Hal ini dimaksudkan agar Riau memperoleh nilai tambah lebih dengan keberadaan ladang minyak yang kini dikelola PT CPI tersebut.
Hal ini berdasarkan musyawarah Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR) beberapa hari lalu, di Pekanbaru. “Kita bersama segenap komponen masyarakat Riau akan berjuang untuk itu,” kata Ketua MKA LAMR, Datuk Seri Al azhar.
Dijelaskannya, ladang minyak Blok Rokan merupakan terbesar di Indonesia yang terletak pada beberapa kabupaten di Riau. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) telah 50 tahun mengelolanya dan berakhir pada 2021. Pada 2017, ladang ini menghasilkan minyak sekitar 240 ribu barrel per hari. Cadangannya kini diperkirakan 1,17 juta barrel.
Menurut informasi yang diterima LAM Riau, Chevron berniat ingin tetap mengelola ladang minyak tersebut. Dengan demikian, Riau hanya memperoleh bagian 10 persen yang diatur undang-undang sebagai daerah penghasil.
“Padahal, daerah ini bisa dapat jauh lebih besar dari ketentuan itu kalau dikelola sendiri yang juga dibenarkan berdasarkan ketentuan,” katanya.
“Karenanya tidak mustahil pula Blok Rokan dikelola oleh daerah ini. Soal legalitas pengelolanya, seperti perusahaan mana di daerah yang patut, kita bicarakan kemudian,” yakin Al azhar.
Ditambahkannya, keputusan mengelola Blok Rokan yang diputuskan LAMR selain melihat kemampuan tempatan, juga merupakan aspirasi berbagai kalangan. Oleh karena itu pula, LAMR akan mengerahkan semua komponen masyarakat untuk perjuangan tersebut.
Dalam musyawarah itu pula, datuk-datuk dan datin-datin di MKA LAMR bakal bertemu dengan Pemprov Riau, untuk meminta keterangan sejauh mana Riau memperoleh keuntungan dari keberadaan Blok Rokan terutama untuk masa depan.
Sementara itu, Asisten II Setdaprov Riau H Masperi yang dikonfirmasi perihal keinginan tokoh masyarakat yang tergabung dalam LAM Riau tersebut dengan Pemprov Riau untuk terlibat dalam Blok Rokan. Masih belum memberikan penjelasan resmi setelah dikonfirmasi pada Jumat petang.(egp)