Salah satu inovasi untuk menjaga ketahanan dan sustainability pasokan di wilayah Jawa Timur, saat ini PGN sedang dalam proses pengembangan infrastruktur LNG di Teluk Lamong, Tanjung Perak, Surabaya. Hal ini dilaksanakan untuk menjaga pengelolaan niaga gas bumi sebesar 900-950 BBTUD nasional dapat terjaga bahkan diharapkan akan meningkat setelah penyelesaian proyek dan inovasi-inovasi lainnya dalam melayani pelanggan.
Saat ini PGN melayani lebih dari 300.000 pelanggan di semua sektor, kelistrikan, industri, komersial, UMKM, transportasi, dan rumah tangga Semula PGN merupakan BUMN stand alone kemudian menjadi anggota holding BUMN Migas dan mengambil peran sebagai subholding gas bumi. Sejak itu, PGN berintegrasi dengan PT Pertamina Gas dan bersama-sama mengelola rantai bisnis gas bumi mulai dari akuisisi pasokan gas, transmisi, distribusi, retail dan trading, storage dan processing, gas utilities, support, dan bisnis lainnya.
"Kehadiran subholding gas ini juga akan menciptakan efisiensi pengelolaan infrastruktur gas termasuk menghilangkan tumpang tindih dalam perencanaan maupun pembangunan infrastruktur gas bumi antar badan usaha dalam subholding gas grup," tegas Gigih
Setelah mengakuisisi PT Pertagas, PGN terus memperluas pengembangan infrastrukturnya. Melalui Pertagas, PGN tengah menyelesaikan beberapa infrastruktur utama seperti proyek pipa transmisi Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 Km dan jaringan pipa Gresik-Semarang sepanjang 528 Km.
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan mewujudkan bauran gas bumi 22 persen, PGN menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025, dengan 78.216 sambungan diharapkan dapat dibangun tahun ini.(*)
Laporan: Hasanal Bulkiah
Editor: Arif Oktafian