REKOR LAGI, SEHARI KASUS POSITIF DI RIAU BERTAMBAH 223

Siapkan Hotel Berbintang untuk OTG

Riau | Minggu, 13 September 2020 - 10:30 WIB

Siapkan Hotel Berbintang untuk OTG
ILUSTRASI

Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu meminta masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 di Kota Dumai dengan cara mematuhi protokol kesehatan. "Jika kasus terus bertambah, tenaga medis yang menangani kasus pasien positif Covid-19 akan kewalahan karena jumlah tenaga medis tidak akan sebanding dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang ada. Untuk itu bantu kami dengan cara patuhi semua protokol kesehatan Covid-19," terangnya.

Gunakan masker dalam setiap aktivitas sehari-hari, sering cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer serta jaga jarak. "Selain itu, jangan membuat kerumunan yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19, karena banyak kasus akibat terjadinya kerumunan," sebutnya.


Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada pasien yang sedang positif Covid-19, karena Covid-19 ini bisa menyerang siapa saja. "Mari bersama-sama melawan Covid-19 di Kota Dumai," tuturnya

Segera PSBB dan Beri
Kompensasi ke Masyarakat

Pandemi Covid-19 di Provinsi Riau dinilai sudah sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, selain menelan korban seorang dokter, jumlah masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 meledak menjadi 223 pada Sabtu (12/9).

Untuk itu Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera mengambil tindakan nyata yakni dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh wilayah di Riau. Supaya PSBB terlaksana baik, dirinya meminta pemerintah memberikan kompensasi kepada masyarakat berupa bahan pangan dan bantuan langsung tunai (BLT).

"Mau berapa banyak lagi korban? Kepala daerah sudah, tenaga medis tak terhitung lagi berapa yang positif bahkan sampai ada yang meninggal. Pejabat sudah, apalagi masyarakat kecil. Jadi kalau memang Pak Gubernur memikirkan nyawa masyarakatnya, segera kucurkan kompensasi lalu terapkan PSBB," tegas Agung.

Menurut dia, tidak ada salahnya APBD yang ada saat ini dicurahkan untuk kebutuhan masyarakat selama rencana pelaksanaan PSBB. Agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Bila tidak ada bantuan langsung dan nyata ke masyarakat, Agung yakin masyarakat akan tetap keluar rumah untuk mencari makan.

"Saya rasa enggak ada salahnya APBD sekarang ini diberikan untuk kebutuhan masyarakat selama PSBB. Jangan pikirkan ekonomi dulu sekarang, kita pikirkan nyawa manusia dulu. Kalau ekonomi bisa
dipulihkan, nyawa manusia siapa yang bisa kembalikan?" ujarnya.

Ia tidak menyalahkan pihak mana pun saat ini. Yang jelas, lanjut dia, jika pemerintah memang benar-benar memikirkan nyawa masyarakatnya, maka terapkan PSBB dan berikan bantuan langsung selama 14 hari. Karena menurut dia tidak ada lagi cara untuk menghentikan laju pandemi bila masyarakat masih terus keluar rumah.

"Terserah apakah pemprov bantu setengah, sisanya dari pemkab/pemko terserah. Itu teknis, silakan rembukkan mana yang terbaik. Yang penting bantuan itu nyata dan ada. Jangan seperti sebelumnya," ujarnya.

Ketua KPU Riau Positif, KPU Meranti Akan Uji Swab

Pulang dari supervisi di Kepulauan Meranti, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau IMY (45) terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.  Ketua KPU Kepulauan Meranti Abu Hamid membeberkan jika pada hari pertama ketika dibukanya pendaftaran bapaslon Pilkada Meranti, Kamis  (4/9) lalu, IMY (45) berada di Meranti. Untuk itu mereka akan menjalani uji swab.

Kunjungan tersebut ceritanya, dalam rangka supervisi. Bahkan menurutnya IMY (45) sempat berinteraksi dengan sejumlah komisioner dan jajaran penyelenggara di Meranti. "Hari pertama tanggal 5 September kemarin, dia (IMY) ke sini lakukan supervisi. Bahkan memang berinteraksi dengan beberapa komisioner dan sejumlah orang di luar KPU," ungkap Ketua KPU Kepulauan Meranti Abu Hamid, Sabtu (12/9).

Untuk itu ia mengaku sedang menunggu perkembangan informasi tersebut dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti.  "Sekarang kami tidak tahu ni, kapan dia mulai kena, dan kepastian telah berkontak dengan siapa saja. Kami sedang menunggu informasi dari dinas kesehatan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto mengaku telah mempersiapkan seluruh jajarannya untuk melakukan pengambilan sampel swab terhadap warga setempat yang pernah berkontak dengan yang bersangkutan. Bahkan Misri mengungkapkan, sebagai permulaan, Senin (14/9/20) pihaknya akan mengambil sampel swab kepada seluruh jajaran KPU Kepulauan Meranti.

"Kita telah himpun keterangan terkait perjalanan dan orang-orang Meranti yang berkontak dengan pasien tersebut. Awal pekan kita jajaki dulu seluruh jajaran di KPU Meranti untuk diambil sampel swab-nya," ujarnya.

Sementara itu, seorang dari tiga wartawan yang sempat ngopi bareng dengan IMY di Meranti beberapa waktu lalu, memastikan mereka negatif setelah menjalani uji swab, Jumat (4/9) karena ada kontak dengan salah satu pasien yang terpapar Covod-19. Namun, Selasa (7/9) hasil swab keluar dan mereka dinyatakan negatif. ‘’Sampai saat ini, kami bertiga tak ada gejala dan baik-baik saja,’’ ujar Wira Saputra.(sol/hsb/mng/nda/wir/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru, Dumai, Siak dan Selatpanjang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook