Jembatan itu tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, ketika hujan deras yang terjadi pada Selasa (10/7) malam. Ditambah lagi air sungai yang mengalir cukup deras. “Selain hujan deras, hujan yang terjadi pada Selasa (10/7) malam cukup lama. Bahkan hingga pagi masih ada gerimis,” sambungnya.
Diperkirakan longsor pada tanah penahan jembatan itu terjadi pada malam menjelang subuh. Karena pada paginya, jembatan tidak lagi bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
Sejak kejadian itu, warga terpaksa harus memutar ke arah jalan Desa Sibabat Kecamatan Seberida. “Jarak tempuh cukup jauh, ini bisa saja berdampak kepada harga sembako yang dipasok dari luar desa,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu Ir Yelpidar membenarkan kondisi jembatan Desa Tanah Datar mengalami rusak berat akibat hujan deras. “PUPR sudah turun lapangan, untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan,” ujar Yelpidar.
Memang sebutnya, sejak beberapa waktu lalu pihaknya juga telah mengucurkan anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut. Namun, belum lagi pekerjaan tuntas, pada bagian lain di jembatan tersebut kembali mengalami rusak.
Untuk itu sebutnya, pekerjaan yang sudah berjalan tetap saja harus dilanjutkan dan pada bagian yang rusak saat ini juga tetap akan ditangani. “Sudah ada anggaran perbaikan sekitar Rp200 juta melalui APBD 2018 dan terhadap kondisi yang rusak saat ini tetap diupayakan anggarannya,” terang Yelpidar.(kas)
