Kementan dan BPDP-KS Beri Pelatihan kepada Petani di Riau

Riau | Sabtu, 27 Agustus 2022 - 11:48 WIB

Kementan dan BPDP-KS Beri Pelatihan kepada Petani di Riau
Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli (empat kiri) foto bersama pemateri dan peserta pelatihan BPDP-KS dan Kementan di Hotel Grand Zuri, Kamis (25/8/2022). (SOLEH SAPUTRA/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penghasilan petani kelapa sawit di Riau. Satu di antara upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan administrasi dan keuangan kepada petani.

Untuk itu pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) memberikan pelatihan kepada 58 petani di Provinsi Riau. Dalam pelatihan ini, BPDP-KS menggandeng Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Digelar mulai 23-27 Agustus 2022 di Hotel Grand Zuri Pekanbaru.


Kepala PPMKP Ciawi Ir Yusral Tahir mengatakan, kelembagaan bagi petani sangat penting dan petani perlu berkelompok. Menurutnya, kelembagaan ini tidak hanya untuk komunitas petani kelapa sawit tapi juga untuk komunitas petani lainnya. "Karena kalau kita sendiri-sendiri, individualis, harga bukan petani yang tentukan. Jadi satu hal yang aneh, petani kita yang menanam, mengerjakan, memupuk. Tapi yang menentukan harga bukan petani, tapi tengkulak," katanya.

Untuk itu, BPDP-KS bersama PPMKP Ciawi terus berupaya membantu agar petani bisa menganalisa hasil usaha. Sehingga uang yang diterima petani bisa digunakan untuk usaha yang terprogram.

"Pelatihan ini diikuti 58 orang pekebun yang berasal dari Kabupaten Pelalawan 31 orang dan Kabupaten Kampar 27 orang. Bagaimanapun petani juga perlu pengetahuan pelatihan administrasi dan keuangan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli menyambut baik atas dilaksanakannya kegiatan tersebut. Dikatakan dia, pelatihan itu guna mendukung upaya pemerintah dalam menjaga peran perkebunan kelapa sawit pekebun secara berkesinambungan.

"Konsep-konsep pembangunan untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan petani, secara bertahap terus diupayakan. Solusinya, antara lain dengan memberikan pelatihan teknis maupun non teknis kepada para petani," ujarnya.

Dalam sebuah kesempatan Menteri  Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, di masa mendatang sawit akan menjadi pilihan yang diorientasikan pada bahan bakar nabati yang sudah dikembangkan menjadi energi baru terbarukan.  

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan menyadari peran sawit menjadi penyumbang devisa negara dari nilai ekspor yang terus meningkat. Sawit juga sebagai penggerak perekonomian daerah, menyerap tenaga kerja dan mendukung pengentasan kemiskinan di perdesaan.(sol/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook