MAKKAH dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 229 ribu jemaah calon haji (JCH) Indonesia, berbaur dengan sekitar dua juta jemaah dari penjuru dunia di Padang Arafah (27/6) hari ini. Mereka menunaikan wukuf sebagai puncak atau rukun utama ibadah haji. Pemberangkatan jemaah menuju Arafah berjalan lancar.
Sementara itu, JCH Riau telah sampai di area sekitar Padang Arafah. Mereka bersiap menyambut puncak haji. Jemaah menempati tenda induk berukuran sangat besar dengan kapasitas seratusan jemaah. Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 2 BTH Suhardi kepada Riau Pos, Senin (26/6) dari Makkah.
Dia menyebutkan, jemaah menuju tenda di Padang Arafah menggunakan transportasi bus. Perjalanan ditempuh dengan selamat dan kondisi jemaah secara umum dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah jemaah Kloter 2 BTH sudah sampai di Arafah. Berangkat dari hotel pukul 11.00 WAS, Maktab 20. Kloter 2 BTH menempati satu tenda besar untuk satu kloter,” ujar Suhardi.
Sementara Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Riau Dr H Mahyudin MA menyebutkan, semua jemaah Riau diberangkatkan ke Arafah secara bertahap bersama dengan jemaah lainnya. Dilakukan dengan bus secara bolak balik. Hal itu juga terjadi pada jemaah Indonesia.
Lanjutnya, adapun jemaah lansia diperlakukan sangat istimewa. Di mana akan mendapatkan transportasi bus secara tersendiri. “Intinya semua jemaah dilayani dengan baik sehingga jemaah dapat melaksanakan rangkaian ibadah dengan baik dan sempurna,” tambahnya.
Dia juga berharap para jemaah tetap dalam kondisi yang sehat sehingga bisa mengikuti ibadah haji dan menjadi haji mabrur. “Kita berdoa bersama agar jemaah selalu sehat, dan selalu bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dan jadi jemaah mabrur,” tuturnya.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan prosesi pergerakan jemaah dari hotel di Makkah menuju ke Arafah yang berlangsung kemarin. Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan secara bertahap jemaah diberangkatkan ke Arafah mulai pagi hingga sore waktu Saudi. Sebelum berangkat, jemaah dipastikan sudah niat ihram dari hotel masing-masing.
Jemaah diingatkan untuk menjaga aturan selama berihram. Sudah ada ketentuan soal larangan-larangan selama berihram. Kemudian seluruh panduan dan bimbingan dari masing-masing petugas bimbingan ibadah (bimbad) untuk diikuti dengan baik.
Untuk jemaah yang sedang dirawat tidak perlu khawatir. Karena bakal diberangkatkan ke Arafah dan menjalani safari wukuf. Yaitu ibadah wukuf dari kendaraan yang sudah disiapkan petugas kesehatan. Dia menjelaskan wukuf secara harfiah artinya adalah berhenti. Prosesi wukuf melambangkan sesuatu yang selama ini bergerak, lantas berhenti. Semua yang hidup, kelak akan mati.
Selain itu Fauzin mengatakan wukuf juga melambangkan kejadian kelak di padang mahsyar. Yaitu ketika umat manusia dibangkitkan dari kubur untuk kemudian menjalani proses menghadap Allah. Seluruh jemaah saat berada di Arafah, mengenakan pakaian yang sama. Menandakan semua manusia sama, kecuali amal ibadahnya. “Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama sebagai hamba Allah,” jelasnya.
Jemaah Indonesia diharapkan ikut mendoakan kondisi bangsa Indonesia. Pesan tersebut disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di sela kunjungan kerja di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6).
Dia menjelaskan padang Arafah adalah salah satu tempat mustajabah untuk berdoa. “Kalau 200 ribu lebih jemaah berdoa bersama di tempat mustajabah untik kebaikan negara, mudah-mudahan diterima Allah SWT,” kata dia.
Ma’ruf mengatakan saat wukuf tentu menjadi momen para jamaah untuk berdoa. Selain itu juga untuk mohon ampunan kepada Allah.
Dia berpesan supaya para jamaah tidak lupa untuk mendoakan untuk kebaikan bangsa dan negara Indonesia. “Doakan supaya negara (Indonesia) terbebas dari konflik,” tuturnya.
Khususnya konflik yang muncul terkait pelaksanaan Pemilu 2024. Kemudian juga doa supaya bangsa Indonesia semakin baik serta masyarakatnya menjadi makmur. Ma’ruf lantas menyinggung soal perayaan Iduladha. Seperti diketahui Iduladha tahun ini adalah momen hari raya keagamaan di mana status Pandemi Covid-19 sudah berganti jadi endemi. Dengan situasi tersebut, Ma’ruf memperkirakan perayaan Iduladha tahun ini bakal lebih semarak.
Meskipun begitu Ma’ruf mengatakan masyarakat diminta tetap hati-hati. Pasalnya virus Covid-19 masih ada. Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat. Kepada masyarakat yang merayakan Iduladha diminta untuk tidak berlebihan. “(Rayakan) dengan kesederhanaan,” jelasnya.(lyn/wan/das)
Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Makkah dan Pekanbaru