PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Banyaknya depot air minum isi ulang (DAMIU) yang diindikasikan tidak layak konsumsi, membuat masyarakat menjadi resah. Pasalnya, jika salah meminumnya akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Warga meminta Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan dapat menertibkan depot air tak memenuhi kriteria sehat tersebut, sehingga tidak meresahkan warga untuk mengkonsumsinya.
“Untuk kesehatan masyarakat, kita minta Diskes membekukan saja dulu depot air yang tidak layak konsumsi. Jika sudah layak dikonsumsi, baru diberi izin kembali,” terang salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan Amrizal Effendi Nasution, Jumat (25/5) di Pangkalankerinci.
Diungkapkan Amrizal yang merupakan mantan anggota DPRD Pelalawan periode pertama terbentuknya Kabupaten Pelalawan, jika Dinas Kesehatan masih memberikan toleransi terhadap permasalahan yang langsung berhubungan dengan kesehatan masyarakat, maka tentunya akan berdampak sangat buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan dr Endit R Pratiknyo menyebutkan, Diskes Pelalawan belum lama ini telah menemukan belasan DAMIU di Pelalawan yang belum memenuhi kriteria sehat dan layak untuk diminum. Sedangkan pada belasan DAMIU itu ditemukan bakteri E.coli yang dapat merusak kesehatan dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Memang masih ada belasan atau sekitar 20 persen lagi DAMIU yang belum memenuhi syarat dan saat ini masih terus kami lakukan pembinaan. Sedangkan di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan, terdata 132 DAMIU yang 80 persennya telah memiliki sertifikat layak sehat. Sementara 20 persen lainnya, ada yang telah memiliki sertifikat layak sehat tapi sudah mati masa berlakukanya dan ada yang sama sekali belum mengurus sertifikat layak sehat ini,” ujarnya tanpa merinci belasan DAMIU tak sehat yang telah diberikan surat teguran tersebut.
Ditambahkannya, Diskes Pelalawan terus melakukan pembinaan sebagai upaya agar seluruh DAMIU memenuhi kriteria sehat dan layak konsumsi yang dibekali sertifikat layak sehat, sehingga tidak berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
‘’Setiap 6 bulan sekali, kami melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel air dari seluruh DAMIUuntuk dilakukan pemeriksaan di Labkesda Pekanbaru. Sehingga air yang dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat,” tutupnya.(amn)
