PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kamis (25/7) pagi sekitar pukul 06.00, sejumlah warga Pekanbaru mulai merasakan kabut asap yang mengelilingi Kota Bertuah. Memang beberapa kabupaten di Riau, khususnya yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru, masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Seperti di Siak, Kampar dan Pelalawan. Namun pihak terkait mengklaim kabut yang terjadi bukan akibat karhutla.
Hendra, warga Panam yang berangkat kerja menggunakan sepeda motor ke Jalan Sudirman mengungkapkan, dia melihat kabut asap karena pandangan yang tidak lagi jelas. Juga terasa ke tenggorokan di sepanjang jalan.
“Beda dengan hari sebelumnya, memang saya rasa ada asap tipis. Berkabut dan terasa di pernapasan,” ujarnya.
Kabut asap tipis dikeluhkan Hendra, diperkirakannya karena karhutla yang sempat terjadi di Kecamatan Payung Sekaki akhir pekan lalu. Namun hal itu sebatas dugaannya atas kondisi kota yang ditemukan saat berangkat kerja.
Hal yang sama dirasakan Lina (35), warga Kelurahan Pesisir. Dia mulai merasakan kabut asap yang cukup pekat setelah pulang dari pasar.
“Tadi di jalan cukup pekat asapnya, dan sedikit terasa bau bekas pembakaran gitu, tapi bukan bakar sampah,” tuturnya.
Dirinya berharap, semoga kabut asap tebal yang ia rasakan pagi kemarin bukanlah akibat kabut asap dari karhutla.
“Semoga saja ini bukan kabut asap seperti beberapa tahun yang lalu. Kalau iya berarti pemerintah harus lebih sigap memadamkan api. Sehingga asap tidak mengelilingi Kota Pekanbaru dan mengancam kesehatan warga,” harapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan sudah koordinasi dengan Badan Metereologi Klimatoli dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru. Itu hanya kabut tipis, bukan karena dampakkarhutla. Dikatakannya, kabut tipis merupakan hal lumrah saat pagi hari. Selain membantah asap akibat karhutla, Edwar Sanger mengakui memang ada titik api di beberapa daerah di Riau.
“Tetapi tidak mengakibatkan kabut asap sampai ke Pekanbaru lah. Memang ada fire spot,” sambungnya. (egp/sol/ayi/*1)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin