PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Hal ini disebabkan adanya paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang berada pada level sangat berbahaya.
“Sinar UV setiap hari selalu ada. Biasanya puncaknya pada pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB. Pada jam tersebut suhu udara juga pada tingkat maksimum setiap harinya sehingga udara terasa lebih panas,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru Ramlan, Selasa (25/4).
‘’Sinar UV yang dipancarkan oleh sinar matahari secara langsung, sebenarnya juga ada manfaatnya untuk manusia. Namun saat ini kapasitasnya lebih tinggi sehingga jika beraktivitas di luar rumah menggunakan pelindung seperti pakaian, topi, payung dan lainnya. Jika tekena kulit langsung memang ada dampak seperti kemerah-merahan dan tidak berdampak yang dahsyat,’’ tambahnya.
Rulsan menjelaskan, secara umum pita gelombang cahaya matahari dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama, sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 100-400 nm.
Kedua, cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia pada 400-700 nm. Ketiga, sinar inframerah (IR) dengan panjang gelombang 700 nm - 1 mm. Sinar inframerah seperti juga sinar ultraviolet tidak bisa ditangkap oleh mata. Untuk diketahui 1 nm=1 nanometer=10-9 meter.
Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.
“Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan,” katanya.
Ramlan menambahkan, sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang 100-400 nm tersebut dibagi lagi menjadi UV A, UV B, dan UV C [3] dengan rincian yaitu UV A 315-400 nm, UV B 280-325 nm, UV C 100-280 nm. Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C akan tertahan pada lapizan ozon dan 90 persen UV B akan diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer. Adapun UV A sebagain besar akan dapat mencapai permukaan bumi.
Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90-99 persen) dengan sedikit UV B (<10 persen).(ayi)