PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Hal ini disebabkan karena adanya paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang berada pada level sangat berbahaya.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru Ramlan, kepada Riau Pos.co, Selasa (25/4/2023) Indeks Sinar Ultraviolet (UV) secara umum pita gelombang cahaya matahari dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 100 - 400 nm.
Berikutnya cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia pada 400 - 700 nm. Kemudian bagian ketiga adalah sinar inframerah (IR) dengan panjang gelombang 700 nm - 1 mm. Sinar inframerah seperti juga sinar ultraviolet tidak bisa ditangkap oleh mata. Untuk diketahui 1 nm = 1 nanometer = 10-9 meter.
Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.
"Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan,"katanya
Lanjut Ramlan, Sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang 100 - 400 nm tersebut dibagi lagi menjadi UV A, UV B dan UV C [3] dengan rincian yaitu UV A 315 - 400 nm, UV B 280 - 325 nm, UV C 100 - 280 nm.
Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C akan tertahan pada lapizan ozon dan 90 % UV B akan diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer. Adapun UV A sebagain besar akan dapat mencapai permukaan bumi.
Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90-99%) dengan sedikit UV B (<10%).
Secara umum banyaknya sinar Ultraviolet (UV) yang mencapai bumi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sudut datang sinar matahari, semakin tegak akan semakin banyak mengandung sinar ultraviolet
Posisi lintang tempat, semakin ke kutub sinar ultraviolet akan semakin kecil
Tutupan awan, semakin banyak awan sinar ultraviolet yang sampai akan semakin kecil
Ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka sinar ultraviolet yang diterima akan semakin besar.
Sedangkan semakin banyak lapisan ozon di lapisan atas maka semakin baik menyaring sinar ultraviolet. Pemantulan pada permukaan bumi. Semakin dapat memantulkan cahaya, maka semakin sedikit sinar ultraviolet yang ada di permukaan bumi.
Indeks UV merupakan angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Dengan mengetahui UV index kita bisa memantau tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat dan yang dapat memberikan bahaya.
Dengan setiap skala ada UV Indeks setara dengan 0.025 Wm2 radiasi sinar ultraviolet. Skala tersebut diperoleh berdasarkan fluks spektral radiasi UV dengan fungsi yang sesuai dengan efek fotobiologis pada kulit manusia, terintegrasi antara 250 dan 400 nm.
"Sinar UV yang dipancarkan oleh sinar matahari secara langsung, sebenarnya juga ada manfaatnya utk manusia, namun saat ini kapassitasnya lebih tinggi sehingga jika beraktivitas diluar rumah menggunakan pelindung seperti pakaian, topi, payung dan lainnya, jika tekena kulit langsung memang ada dampak seperti kemerah-merahan, dan tidak berdampak yang dahsyat. Sinar UV setiap hari selalu ada,, biasanya puncaknya pada jam 11-13 wib, dan pada jam tersebut suhu udara juga pada tingkat maksimum setiap harinya,sehingga udara terasa lebih panas,"tegasnya.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman