MAKKAH (RIAUPOS.CO) - Mendekati pelaksanaan wukuf, Pemerintah Arab Saudi melakukan penutupan dan rekayasa lalu lintas. Pemeriksaan setiap mobil yang menuju Arafah dan Mina juga digelar. Di sisi lain, pengoperasian bus Sholawat resmi dihentikan mulai hari ini, Sabtu (24/6).
Salah satu akses yang ditutup adalah terowongan Jalan King Fahd. Terowongan tersebut terhubung dengan Mina. Pantauan JPG sejak Kamis (22/6) malam, tujuh polisi menghentikan setiap kendaraan yang hendak memasuki terowongan. Setiap penumpang diperiksa dan diminta untuk menunjukkan dokumen izin tinggal.
Pendatang diharuskan menunjukkan tasyrikh (visa haji). Tanpa dokumen tersebut, pendatang langsung diamankan. Termasuk yang terjadi pada 11 warga negara Iran. Minibus yang mereka tumpangi dicegat. Karena warga Iran itu tidak dapat menunjukkan visa, mereka dilarang melanjutkan perjalanan.
Sejumlah ruas jalan utama di Makkah juga disekat sejak tiga hari terakhir. Jalur bus ke Masjidilharam yang awalnya menjadi satu dengan kendaraan pribadi kini disekat menjadi satu lajur khusus untuk jemaah. Dampaknya, antrean panjang terjadi di jalur tersebut.
Sejumlah ruas jalan mengarah ke Masjidilharam ditutup total sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi. Bus Sholawat yang biasanya mengangkut jemaah ke Masjidilharam juga berhenti beroperasi. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Harun Ar Rasyid mengatakan, Masjidilharam dipenuhi jemaah yang akan menjalankan salat Jumat sejak pagi. ’’Kalau jemaah berangkat sebelum jam itu, pulangnya naik taksi. Bus baru boleh jalan lagi sore hari,’’ katanya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid menambahkan, armada bus juga itu ditarik untuk persiapan angkutan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Bus Sholawat akan kembali beroperasi seusai puncak haji, yakni mulai 14 Zulhijah 1444 H.
JCH Terakhir Diberangkatkan dengan Pakaian Ihram
Sebanyak 199 JCH asal Provinsi Riau yang tergabung dalam Kloter 33 BTH menutup pemberangkatan gelombang kedua tahun 1444 H/ 2023 Masehi dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau. Dilepas Asisten I Drs H Masrul Kasmy MSy, JCH dari enam kabupaten ini langsung menggunakan pakaian ihram dari asrama haji.
Dalam arahannya Masrul mengajak JCH untuk menjaga kesehatan. ‘’Suhu di Makkah berada pada 44 derajat celcius, karena suhunya sangat panas, diminta untuk menjaga kesehatan. Saran saya ketika di Masjidilharam berupaya untuk minum yang sehat. Karena di sana tersedia air zamzam yang bertulisan warna biru dan upayakan jangan minum air dingin,’’ ujarnya.
Lebih lanjut Masrul mengatakan jemaah untuk bisa menghemat energi khususnya ketika melakukan tawaf nanti. (lyn/bay/ilo/jpg)