PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, memprediksi semua wilayah di Provinsi Riau akan memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi. Hal tersebut juga tentunya dapat menimbulkan potensi bencana alam seperti banjir dan longsor.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi usai menjadi pembina pada apel bersama dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam di Provinsi Riau, di Halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (22/11). Dalam penanganan bencana alam di Provinsi Riau, pihaknya bersama Forkopimda Riau mengerahkan 4.000 lebih personel gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, hingga Satpol PP. "Karena itulah perlu kesiapsiagaan kita, apalagi kita sebentar lagi memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu perlu menyiapkan apel kesiapsiagaan dalam rangka menghindari terjadinya bencana banjir, longsor, dan lainnya," kata Gubri.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini beberapa daerah di Riau sudah terjadi banjir. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di daerah-daerah rawan bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung untuk siap siaga atau waspada.
Jika terjadi bencana alam, Gubri minta masyarakat tidak sungkan dan segera melapor atau menghubungi pemerintah setempat, baik kepala desa, lurah, babinsa, maupun bhabinkamtibmas. "Untuk itulah kita melaksanakan apel siaga bersama TNI/Polri dalam rangka jika nanti terjadi bencana kita sudah siap," ujarnya.
Dilanjutkan Gubri, di Indonesia, dari beberapa kejadian bencana alam, banjir merupakan bencana yang paling banyak terjadi. Sedangkan di Provinsi Riau, ada beberapa bencana yang sering terjadi yaitu kebakaran hutan dan lahan, banjir, longsor, puting beliung, gelombang pasang dan abrasi.
Untuk itu, Gubri mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan perbekalan obat-obatan pribadi, terutama bagi yang tinggal di pemukiman yang rawan terhadap bencana banjir dan longsor. "Agar juga meningkatkan kegiatan gotong royong, pembersihan drainase dan saluran air, serta tidak membuang sampah di sungai dan tempat-tempat saluran air," imbau Gubri.
"Juga menyiapkan pelampung pada setiap rumah tangga, baik berupa pelampung khusus maupun ban dalam mobil bekas untuk antisipasi ketika banjir datang secara tiba-tiba," lanjutnya.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk mengaktifkan siskamling di daerah rawan bencana banjir dan longsor untuk mengantisipasi bencana yang bisa datang secara tiba-tiba.
Kepada anak-anak, Gubri ingatkan orang tua senantiasa melakukan pengawasan agar tidak bermain di luar rumah ketika hujan dan air pasang untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa.
"Kami juga mengimbau kepada pemerintah daerah kabupaten/kota bersama forkopimda, untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesiapan penanganan bencana alam dan mempersiapkan peta kerawanan bencana pada setiap kabupaten/kota agar masyarakat maklum dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah,” imbau Gubri.(adv/sol)