WASPADAI BANJIR, LONGSOR HINGGA POHON TUMBANG

Musim Hujan Diprediksi hingga Desember

Riau | Selasa, 07 November 2023 - 09:48 WIB

Musim Hujan Diprediksi hingga Desember
Pengendara motor berusaha melewati genangan banjir dengan melintasi emperan toko terdekat di Jalan Tengku Bey, Bukitraya, Pekanbaru, Ahad (5/11/2023) malam. (PRAPTI DWI LESTARI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam beberapa hari terakhir curah hujan disertai angin kencang dan petir terjadi di beberapa wilayah Riau, khususnya di Pekanbaru. Hujan yang terjadi di malam hari dan pagi menjelang siang mengakibatkan beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru dan daerah lainnya direndam banjir.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru Ramlan SSi MSi mengatakan, bulan ini seluruh Riau sudah memasuki musim hujan, dan diperkirakan puncak musim hujan di Desember 2023.


Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pekanbaru kerap mengimbau masyarakat agar selalu waspada. “Jadi yang perlu diwaspadai akibat hujan lebat dan angin kencang, baik genangan/banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang,” katanya, Senin (6/11).

BMKG juga memberikan peringatan dini terkait kondisi cuaca di sebagian wilayah Provinsi Riau. BMKG memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa kabupaten dan kota di Riau.
Wilayah-wilayah yang perlu waspada meliputi Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Kampar, Bengkalis, Siak, dan Kota Pekanbaru. Hujan diprediksi terjadi pada siang, sore, malam atau dini hari.

Untuk pagi hari, udara diperkirakan kabut dengan kondisi cerah berawan. Terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Bengkalis, Kampar dan Rohul. Sedangkan siang hari, cuaca diperkirakan cerah berawan hingga berawan. 

Terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kampar. Selanjutnya pada sore-malam hari, cuaca di Riau masih cenderung cerah berawan hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dapat terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Riau.

Dini hari, cuaca akan berkisar antara udara kabur hingga berawan. Terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah Kabupaten Kampar, Kuansing, Inhu, Inhil, Rohul, Rohil, Bengkalis, Siak, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.

“Masyarakat di wilayah-wilayah yang terkena dampak diimbau untuk selalu waspada dan 
mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan mengingat potensi cuaca buruk yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari,” tegasnya.

Pantauan Riau Pos, Senin (6/11), hujan deras yang mengguyur kota Pekanbaru sejak sore hingga malam hari menyebabkan ruas jalan seperti Jalan Sudirman, Jalan Tengku Bey, Jalan Suka Karya dan Jalan Yos Soedarso Rumbai, tampak genangan air banjir menggenangi badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan panjang akibat banyaknya kendaraan bermotor yang mengalami mati mesin.

Salah seorang pengendara motor, Yuni, yang melintas di Jalan Tengku Bey mengaku harus mencari jalan alternatif karena badan jalan yang biasanya ia lalui tergenang setinggi betis orang dewasa. Pasalnya sejumlah badan jalan tersebut memiliki cekungan dan berdekatan dengan parit besar serta diperparah dengan banyaknya drainase yang tersumbat.

“Dua malam ini sulit lewat Jalan Tengku Bey karena tergenang. Tapi yang paling parah itu, Ahad (5/11) lalu banyak motor yang mogok dan malah listrik ikutan padam. Sudahlah lengkap penderitaan pengendara motor di Pekanbaru ini,” ujarnya.

Ia juga mengeluhkan setiap hujan mengguyur Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau ini kerap tergenang dan dikotori dengan banyaknya tumpukan sampah yang terbawa air hingga ke badan jalan, dan membuat kondisi badan jalan semakin kotor.

Kondisi serupa juga diungkapkan oleh Susanti pengendara motor. Ia mengaku hujan deras di Kota Pekanbaru selalu meninggalkan kenangan yang buruk lantaran hampir seluruh badan jalan tergenang air dengan tinggi yang cukup beragam.

Bahkan, banjir di Pekanbaru kerap menyebabkan kerusakan terhadap kendaraan bermotor milik masyarakat yang tidak sanggup menahan terjangan air masuk dalam kendaraan. Belum lagi,  banyak pemukiman warga yang ikut terendam yang juga menyebabkan banyak hewan liar masuk ke permukiman warga.

“Entahlah mau sampai kapan seperti ini, setiap ganti pemimpin tak ada beresnya Kota Pekanbaru ini dari banjir. Yang ada cuma buat susah masyarakat karena kendaraan rusak, rumah juga tenggelam ditambah banyak hewan liar yang ikutan masuk dalam rumah,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah bisa tegas dalam mencari solusi terhadap bencana banjir yang terus terjadi di Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun. Jangan hanya melakukan pengerukan drainase tetapi tidak dibarengi dengan terhubungnya saluran air dari satu titik ke titik lainnya.

“Percuma juga drainasenya dikeruk tapi tidak terhubung satu sama lain. Yang ada setiap hari kita bakalan terdampak banjir. Karena pemerintah tidak serius menyelesaikan masalah banjir ini,” tegasnya.

Selain di Pekanbaru, genangan air juga sempat terlihat di sejumlah ruas jalan dan pemukiman masyarakat di sejumlah kelurahan dan kepenghuluan se-Kecamatan Bangko (Bagansiapiapi), Rokan Hilir.

Seperti di Jalan Pahlawan, Jalan Tanah Putih, begitu juga di Pelabuhan Baru Ujung, Jalan Nelayan. Selain itu, banjir terjadi di Jalan Bahagia Ujung, Jalan Selamat Ujung, Jalan Siak Kelurahan Bagan Timur, Bangko Rokan Hilir.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohil Suwandi SSos mengatakan, pihaknya telah berjibaku cukup intens dalam hal melakukan normalisasi lingkungan untuk mengantisipasi terjadi banjir. Dimulai dari pengerukan parit, drainase termasuk aliran sungai.

Seperti diketahui bahwa terdapat banyak aliran sungai di wilayah Bagansiapiapi. Hal itu juga menjadi pemicu yang menyumbang ketinggian air karena ketika terjadi pasang air akhirnya bertahan di titik yang tersumbat, dan ketika datang hujan ketinggian permukaan air terus bertambah.

Terkait dengan pengaruh dari kondisi Sungai Rokan menurutnya hal itu masih relatif stabil artinya sejauh ini tidak ada luapan air dari sungai Rokan yang mempengaruhi kondisi banjir di wilayah masyarakat. Meskipun begitu terangnya pihaknya tetap melakukan pengawasan.

Di sisi lain ia mengharapkan agar masyarakat khususnya yang berdiam di wilayah pinggiran sungai agar selalu waspada. Ini mengingat bisa saja terjadi hal yang tak diinginkan berupa banjir yang muncul secara mendadak karena faktor tingginya curah hujan. “Tapi sejauh ini relatif masih normal,” katanya. 

Lebih jauh Suwandi mengatakan pihaknya tetap fokus pada upaya mengurangi banjir yang saat ini masih terdapat di sejumlah titik khususnya di Kota Bagansiapiapi. Ia menegaskan kegiatan itu tetap menjadi perhatian meskipun di lapangan telah menunjukkan berkurangnya drastis banjir yang terjadi.

“Kami tetap melakukan kegiatan yang sudah dilaksanakan sejauh mengingat bahwa kondisi cuaca berupa turunnya hujan masih tinggi dan sewaktu-waktu bisa saja terjadi hujan lebat dengan intensitas yang lama,” katanya. Makanya sebagai antisipasi kata Suwandi petugas tetap dikerahkan begitu juga dengan pengunaan alat berat berupa ekskavator.

Sungai Kampar Masih Normal
Frekuensi air di Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri masih normal. Walaupun intensitas di wilayah Kabupaten Kampar cukup tinggi tetapi kondisi air di Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri masih dalam keadaan normal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Satgas TRC Pusdalops-PB Adi Candra  mengatakan, frekuensi air di Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri masih normal. Walaupun intensitas hujan sudah mulai cukup tinggi, tetapi tidak lama. Hujannya tidak lama hanya sebentar saja.

‘’Selain itu, di hulu Sungai Kampar Kanan yakni di waduk PLTA Koto Panjang debit air masih normal yakni elevasi 79.94 mdpl,’’ jelas Adi Candra, Senin (6/11).

Adi Candra menjelaskan, di hulu Sungai Kampar Kiri yang berbatasan dengan Sumbar, intensitas hujannya juga belum berpengaruh terhadap Sungai Kampar Kiri.

‘’Kita mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri tetap waspada dengan kondisi cuaca yang masuk musim hujan saat ini,’’ jelas Adi Candra.(ayi/fad/kom/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook