PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyesalkan adanya video viral seorang penyanyi atau biduan yang berjoget erotis di atas meja. Peristiwa tersebut terjadi di salah satu hotel di Kabupaten Kampar, tempat pelaksanaan turnamen golf yang merebutkan Piala Gubernur Riau, Ahad (21/8).
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto mengatakan, pihaknya juga prihatin peristiwa tidak senonoh tersebut bisa terjadi di Riau yang dikenal dengan budaya Melayunya.
"Kami dari Pemprov Riau merasa prihatin dengan kejadian video viral itu. Kok bisa itu terjadi. Apalagi kita di Riau yang berbudaya Melayu yang santun," katanya.
Atas kejadian itu, SF Hariyanto mengaku telah meminta panitia pelaksana turnamen golf tersebut untuk menyampaikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf. "Kami sudah minta pihak panitia menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada gubenur dan masyarakat Riau atas peristiwa tersebut," ujarnya. Sekdaprov juga menyampaikan, kejadian tersebut, tidak ada sama sekali hubungannya dengan Gubernur Riau, apalagi terlibat. Karena saat kejadian itu Gubernur Riau sedang berada di Kuantan Singingi (Kuansing) menghadiri iven Pacu Jalur.
"Kejadian viral ini saya sudah minta pertanggungjawaban dan klarifikasi dari panitia dan pengurus Persatuan Golf Indonesia (PGI) agar persoalan ini clear. Jangan pak gubernur diseret-seret dipersoalan ini, karena pak gubernur sama sekali tidak terlibat," sebutnya.
Karena itu, Sekdaprov menegaskan kejadian ini agar tidak terulang lagi untuk kegiatan apapun di Riau. Sebab di Bumi Melayu Lancang Kuning ini semua perlu menjaga akhlak dan etika.
"Kalau kejadian seperti itu saya saja malu. Kami selaku Pemprov Riau juga mohon maaf atas kejadian ini. Tapi kami memang betul-betul tidak tahu kejadian ini. Karena ini kegiatan rangkaian pelantikan PGI Riau, tentu ini oknum yang harus bertanggung jawab," ungkapnya.
Lebih lanjut SF Hariyanto mengatakan, memang kegiatan turnamen golf itu masuk dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau, yang dibungkus dengan kegiatan pelantikan pengurus PGI Riau.
"Jadi memang ada beberapa kegiatan dalam rangka Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau. Seperti Gowes Merdeka itu kita berkolaborasi dengan Riau Pos. Termasuk turnamen golf piala Gubernur Riau itu kolaborasi dengan PGI Riau, dan banyak kegiatan lainnya. Sedangkan Pemprov Riau sifatnya hanya sporting, dan pelaksanaan turnamen itu adalah PGI," jelasnya.
Sementara itu, PGI Riau akhirnya meminta maaf kepada publik dan melayangkan surat permintaan maaf kepada Gubenur Riau Syamsuar terkait peristiwa tersebut melalui surat.
Surat permohonan maaf tersebut bernomor 045/PGI.Riau/VII/2022 yang ditandatangani Ketua Umum PGI Riau Khairul Istiqmal dan Sekretaris Umum, Iskandar Zulkarnain.
"Peristiwa tersebut murni keteledoran kami, sebagai panitia dan pengurus PGI Riau dalam sesi acara penutupan turnamen golf Gubenur Riau Cup XXX 2022 tersebut," tulis Kahirul.
LAMR Panggil PGI Riau
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) memanggil pihak Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau untuk meminta keterangan berkaitan dengan joget erotis dalam suatu acara cabang olahraga (cabor) tersebut. Akan diminta penjelasan antara lain bagaimana dan untuk apa joget itu muncul.
Demikian dikatakan Ketua Umum (Ketum) Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri HR Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil.
"Kita mau tahu apa sebenarnya yang terjadi, apakah suatu kesengajaan atau bagaimana, sehingga kita bisa membuat suatu tindakan," kata Datuk Seri Taufik.
Cuma secara umum, tarian dengan lokasinya, dinilai amat tidak pantas. Seseorang dengan pakaian minim, menari liar di atas meja yang mempertontonkan aurat kepada lawan jenis.
Bertambah tidak pantas karena dari latar belakang tempat, terlihat bahwa joget dilaksanakan di suatu acara yang membawa nama gubernur dan daerah. Sehingga kesannya, kejadian tersebut bukan saja pelecahan terhadap martabat perempuan, tetapi juga simbol daerah. Ini juga berarti penghinaan terhadap daerah.
"Oleh karena itu, LAMR mengambil berat peristiwa ini," kata Datuk Seri Marjohan. Tapi ia menambahkan, berbagai pihak harus dapat menahan diri, tidak terpancing emosi akibat kejadian ini.
Kemenag Menyesalkan
Plt Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru H Abdul Wahid menyesalkan joget erotis yang menghiasi turnamen golf Gubernur Riau Cup. Hal itu menurut Wahid memprihatinkan, karena telah mencoreng simbol daerah, seorang gubernur tanah Melayu, yang masyarakatnya terkenal agamis dan beradat.
"Ini sebuah keprihatinan dan kami sangat menyesalkan atas beredarnya video di mana ada penyanyi yang menari-nari di atas meja di hadapan sekolompok orang. Perbuatan itu sangatlah tidak patut," sebutnya.
Apa yang ditayangkan dalam video, lanjut Wahid, sesuatu yang tidak pantas dilakukan bumi Melayu Riau ini. Karena masyarakatnya sudah dikenal sebagai masyarakat yang taat beragama. Dirinya berharap ke depan kejadian tari erotis itu tidak terjadi lagi. Karena hal itu mencoreng wajah dan nilai-nilai Melayu, terutama ketika itu terjadi di sebuah turnamen yang diikuti publik yang mengatas namakan gubernur yang merupakan simbol daerah.
"Acara ini bagus karena acara olahraga, tapi ini telah mencoreng kita semua sebagai masyarakat Riau. Mengapa acara seperti ini diisi dengan hal yang tidak pantas tersebut. Kami berharap panitia acara melakukan klarifikasi, apa yang sebenarnya terjadi, apa ini bagian dari panitia atau kegiatan yang berbeda. Kalau tidak ini akan menjadi fitnah dan prasangka buruk yang akan terus bergulir," katanya.
Wahid juga berpesan kepada masyarkaat Pekanbaru, umumnya Riau agar tidak terpancing dengan hal-hal negatif dari apa yang ditayangkan dalam video tersebut. Dirinya meminta panitia klarifikasi dan diverifikasi agar organisasi PGI Riau tidak dipandang negatif oleh masyarakat. Karena setiap olahraga dan iven olahraga, menurut Wahid, pada dasarnya baik bagi Riau dan masyarakatnya. (sol/end)