PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masih terngiang di telinga masyarakat Riau, bagaimana Syarwan Hamid menyuarakan perjuangan Otonomi Khusus (Otsus) 2007 lalu. Tokoh gerakan Pelajar Islam Indonesia (PII) itu berjanji akan berjuang sampai berhasil. Lewat Forum Nasional Perjuangan Rakyat Riau untuk Otsus (FNPRRO), Syarwan menargetkan Otsus Riau berhasil dicapai dua tahun setelahnya. Yakni pada 2009. Kini 11 tahun berlalu. Apa yang dicita-citakan Syarwan bersama FNPRRO belum tercapai.
“Ini merupakan perjuangan kedua. Setelah pertama dilakukan Pak Syarwan dan kawan-kawan. Kami berniat melanjutkan perjuangan itu kembali,” ucap Eddy Rab membuka pembicaraan dengan Riau Pos di kediamannya, Senin (14/5).
Poin-poin perjuangan yang dia maksud adalah masalah pendidikan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA). Kedua poin besar tersebut sangat bergantung dengan Otsus Riau. Yang arahnya sudah bisa diketahui. Yakni kemakmuran bagi masyarakat Riau. Ia menjabarkan, pentingnya pendidikan bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Sebagai orang yang pernah mengecap pendidikan di luar negeri, Eddy berkeinginan agar putra-putri Riau mendapatkan kesempatan agar bisa melanjutkan sekolah sampai ke luar negeri.
“Kita bisa lihat, bagaimana orang luar itu memiliki pola pikir lebih bagus. Saya begitu merasakan saat menjalani kuliah di sana,”ucap Eddy.