Bukan hanya sebatas Asia. Yang Eddy inginkan adalah bagaimana anak jati
Riau bisa sampai ke Eropa dan Amerika sana. Tentunya dengan biaya
pemerintah. Menurutnya, pemerintah pusat bisa saja membiayai. Tetapi,
jumlah anak yang disekolahkan tidak bisa banyak. Jika Riau bisa
mendapatkan Otsus, ia yakin jumlahnya bisa sangat banyak. Tinggal
menyaring anak yang pintar lalu disekolahkan selama lima tahun.
Setelah tamat, anak jati Riau yang telah mendapatkan ilmu di luar negeri
diminta pulang. Mereka diberikan tugas untuk mengelola SDA yang ada.
Seperti minyak dan gas, kelapa sawit serta hasil hutan Riau lainnya.
Baca Juga :
Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir
“Sekali lagi, keinginan sederhana itu bisa terwujud dengan adanya Otsus,” ungkapnya.
Eddy
berpendapat, tidak ada alasan bagi pusat untuk menolak memberikan Otsus
Riau. Ia pun mengingatkan bagaimana Sultan
Siak menyerahkan 13 juta
gulden di awal kemerdekaan Indonesia. Belum lagi bahasa
Melayu, asli
Riau yang disumbangkan menjadi bahasa nasional. Terakhir, minyak Riau
yang diambil dan 80 persen hasilnya dinikmati negara. Puncaknya terjadi
pada tahun 1980. Kekayaan alam Riau yang berlimpah ruah hanya sedikit
yang dinikmati daerah.
“Sekarang ribuan tenaga asing masuk ke Riau. Itu
DPRD kok diam? Makanya saya tanya, kalian sudah disuap? Kok nggak satu
pun anggota dewan yang lantang,” tegasnya.
Dalam waktu dekat,
forum yang telah terbentuk akan melakukan rapat koordinasi ulang. Dengan
memanfaatkan momentum Idul Fitri, pihaknya akan khusus mengundang tokoh
yang memiliki peran. Seperti kepala daerah tingkat II atau yang
mewakili, DPRD, DPR RI serta DPD. Saat ini, jika memang sudah ada
legislator asal Riau di pusat yang setuju dengan Otsus, ia meminta agar
memberikan dukungan tertulis.
Dukung Perjuangan Otsus Riau
Anggota
DPD RI Abdul Gafar Usman menyatakan dukungannya terhadap usulan Otsus
Riau yang kembali digaungkan Eddy Saputra Rab dkk. Dikonfirmasi Riau Pos
di Jakarta, Selasa (22/5), Gafar mengatakan karena menyangkut undang
undang (UU), maka Otsus Riau harus dilihat dari tiga dimensi; historis,
filosofis dan tujuan yang ingin dicapai dengan Otsus.