Tak hanya Ibnu yang memiliki pengalaman menjadi penyintas Covid-19. Diskusi yang dipandu moderator Lismar Sumirat ini juga menghadirkan Wakil Direktur Utama Riau Pos Ahmad Dardiri yang juga pernah tertular Covid-19. Menjadi penyintas Covid-19, sudah dirasakan Ade (sapaan akrab Ahmad Dardiri) ketika ia merasakan ada kelainan pada tubuhnya. Meskipun telah ketat menerapkan protokol kesehatan pada dirinya, namun Covid-19 masih bersarang di tubuhnya dan membuatnya merasa tidak nyaman.
Ade yang dikenal suka makanan pedas, siang itu merasa ada kejanggalan pada indra pengecapnya yang mulai menunjukan flek merah dan bervolume sebesar uang koin.
"Saya itu kan kalau tidak makan sambel bukan makan rasanya. Tapi, saat saya mencoba makan pedas, lidah saya itu terasa gatal dan saya sudah merasa ini tidak beres," ucapnya.
Saat perusahaan tempatnya bekerja tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk melakukan tracing kontak kepada sejumlah karyawan di RTV, Ade pun memberanikan diri mengikuti uji swab di Puskesmas Siak Hulu pada 6 Oktober lalu. Namun selang beberapa hari, hasil tes yang keluar menunjukkan dirinya positif Covid-19, dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
"Tahu hasil itu saya tidak terkejut. Karena saya memang merasakan gejalanya ada. Ya, kalau tidak menghilangnya penciuman, sudah pasti malah lebih sensitif akan rasa makanan. Karena tubuh kita ini diciptakan Tuhan sudah sempurna. Sudah pasti ada proteksi diminta, dan itu yang saya rasakan," kata Ade dalam diskusi yang ditayangkan live akun Instagram RiauPos.co.
Setelah mendapatkan hasil tersebut, Ade pun langsung memutuskan memberitahu kepada seluruh karyawan, atasannya serta keluarganya kalau dirinya tertular Covid-19. Ia pun berusaha menenangkan sang istri yang saat itu tampak syok mendengan dirinya positif Covid-19.
"Istri saya syok, sampai menangis. Saat itu dia lagi masak makan siang untuk saya dan anak-anak. Saya mencoba memberikan pengertian kepada mereka kalau abahnya ini sekarang menjadi penyintas dan harus melakukan isolasi mandiri. Tapi istri dan anak saya tidak mau berpisah. Alhasil saya meminta anak saja untuk tidur terpisah dan tidak keluar melewati pagar rumah selama masa isolasi mandiri ini," tuturnya.
Merasa dirinya bertanggung jawab akan kesehatan keluarganya, Ahmad Dardiri pun mencoba mencari informasi dari para penyintas Covid-19 sebelumnya, bagaimana upaya mereka bisa sembuh. Setelah mendapatkan informasi yang cukup ia pun meminta tolong kepada para tetangga dekat rumahnya untuk membantu menyiapkan keperluan pokok rumah tangganya selama mereka sekeluarga melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Karena tidak mungkin untuk membeli keperluan tersebut secara online. Kita belum bisa pastikan kesegaran dan kesehatan produknya. Dan di sinilah saya melihat secara jelas mana tetangga yang benar-benar baik secara tulus kepada kita dan mana yang tidak," ucapnya.
Selama dalam masa isolasi mandiri, Ade bersyukur dirinya masih diberikan teguran oleh Tuhan untuk lebih dekat dengan keluarga kecilnya. Di mana selama beberapa tahun belakangan ini dirinya sulit memberikan waktu lebih untuk keluarga kecilnya tersebut. Ia pun berusaha mengajak keluarganya menerapkan perilaku hidup baru seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta mengkonsumsi minuman bervitamin selama masa isolasi mandiri hingga sekarang. Ahmad Dardiri juga berpesan kepada masyarakat bila sudah merasakan ada yang mengganjal di dalam tubuh agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Yang penting itu protokol kesehatan terus dilakukan secara ketat. Jangan kasih kendor. Karena sekali saja kita abai virus yang sudah bersarang di dalam tubuh kita, akan semakin menunjukkan tajinya dan membuat sel imun kita menurun secara drastis," ujarnya.***
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanga