PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Prof Amun Amri ST MT PhD bersama tim yang beranggotakan Dr Hendro Ekwarso MSi, Prof Dr Azridjal Aziz ST MT IPU, Drs Syamsu Herman MT, Dr Desi Heltina ST MT dan Dra Silvia Reni Yenti MSi dalam kerangka kegiatan program Usaha Produk Intelektual Kampus (UPIK), melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Mewujudkan Hilirisasi Produk Penelitian Berbasis Kewirausahaan untuk Menciptakan Budaya Wirausahawan di Perguruan Tinggi”.
Pada kesempatan tersebut Reza Harry Bastian SPi CDMS sebagai Digital Marketing Specialist, Brand Strategist & Konsultan UMKM turut hadir sebagai pemateri dalam acara FGD. Selain itu hadir pula Dody Sofyan Arif MT dari Pusat Studi Inkubator Bisnis (PSIB) Universitas Riau yang mewakili ketua PSIB, kegiatan ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Riau (Unri), Sabtu (27/5).
Ketua Tim UPIK Prof Amun Amri ST MT PhD menyebutkan, program (UPIK) didanai skema Pengabdian DIPA Universitas Riau melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).
“Program pengabdian UPIK ini diharapkan mampu mengembangkan produksi graphene dan turunannya (bahan pengkilap mobil/motor) menjadi suatu usaha bisnis baru di dalam kampus sebagai perwujudan dari program hilirisasi produk riset dan kewirausahaan berbasis produk intelektual kampus,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, graphene atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut juga grafena, merupakan produk baru yang memiliki sifat kekuatan, kelenturan dan konduktifitas panas/listrik yang luar biasa. Beberapa literatur menyebut kekuatannya dapat mencapai 200 kali kekuatan baja.
“Namun bahan ini sangat ringan dan lentur. Produk graphene ini pada penerapannya merupakan produk antara (intermediate) yang merupakan aditif serbaguna yang dapat diterapkan pada beragam aplikasi. Penerapannya pada adonan semen/beton dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur benton, penerapannya pada material plastik dan polimer dapat membuat plastik/polimer lebih kuat, lentur dan lebih konduktif,” jelasnya.
Penerapannya pada baterai lithium ion dapat mempercepat pengecasan baterai. Penerapannya pada handphone dapat berguna sebagai material komposit pembentuk lapisan layar sentuh (touch screen). Dan masih banyak lagi aplikasinya, termasuk untuk meningkatkan daya kilap pengkilap mobil/motor konvensional.
Dalam diskusi pada FGD tersebut Reza Harry Bastian sebagai Digital Marketing Specialist dan Konsultan menyebutkan bahwa seorang wirausahawan harus mengetahui apa yang sebenarnya diperlukan oleh pasar.
“Kita harus tahu apa sebenarnya yang market itu butuhkan, karena kebanyakan dari wirasuhawan sekarang membuat produk itu hanya sekedar membuat produk, tidak menyelesaikan permasalahan orang lain, alhasil banyak dari produk itu yang tidak laku,” sebutnya.(sol/c)